Indeks Perang Jawa
Ba'abud dan Joyokusumo, Prajurit Peranakan di Barisan Diponegoro
Dua orang peranakan Arab dan Cina ini menjadi kepercayaan Diponegoro dalam Perang Jawa. Mereka sama-sama berdarah biru, keturunan Hamengku Buwono II.
Ratu Ageng, Ia yang Menempa Diponegoro di Tegalrejo
Di sebuah desa yang dihampari persawahan, Ratu Ageng menepi dari keraton. Di tempat ini pula ia menempa cicitnya hingga kelak mengobarkan Perang Jawa.
Diaspora Laskar-Santri Diponegoro Setelah Era Perang Jawa
Setelah Diponegoro tertangkap, sisa-sisa pasukannya mengubah taktik perjuangan, dari angkat senjata menjadi syiar agama.
Kisah Sentot Prawirodirdjo dalam Perang Jawa dan Perang Padri
Setelah Perang Jawa usai, Sentot Prawirodirdjo terlibat dalam Perang Padri di Sumatra Barat. Ia ditangkap dan dibuang ke Bengkulu hingga wafat.
Firasat Nyi Ageng Serang dan Siasat de Kock Menangkap Diponegoro
Setelah keluarganya tumpas di tangan Belanda, Nyi Ageng Serang turut menyokong perjuangan Diponegoro.
Raden Saleh di Antara Diponegoro dan Para Patron Eropa
Lewat lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro, Raden Saleh dianggap Proto-Nasionalis. Di sisi lain, ia ditemukan dan dibesarkan oleh para patron Eropa.
Perang Jawa Menguak Jawa Timur: Tak Semua Orang Madiun Jago Tempur
Ketika Perang Jawa berkobar, Bupati Wedana Yogyakarta yang berkedudukan di Madiun justru jauh dari kesan gagah dan jago tempur.
Sejarah dan Latar Belakang Terjadinya Perang Diponegoro
Mengetahui sejarah dan latar belakang terjadinya Perang Diponegoro pada 1925-1930.
Kisah Para Serdadu Kolonial Asal Manado yang Kerap Memberontak
Setelah Perang Jawa, orang-orang Manado banyak yang berminat menjadi tentara kolonial.
Para Pejabat Belanda yang Jadi Predator Seksual Sebelum Perang Jawa
Setelah Inggris angkat kaki dan Hindia Belanda kembali jatuh ke tangan Belanda, perilaku para pejabat Eropa di Jawa berubah.
Kronologi Sejarah Perang Diponegoro: Sebab, Tokoh, Akhir, & Dampak
Perang Jawa dengan Pangeran Diponegoro sebagai tokoh sentralnya merupakan pertempuran melelahkan melawan Belanda pada 1825-1830.
Ketika Orang-orang Tionghoa Dipercaya Kompeni untuk Menarik Pajak
Selain menjadikan orang-orang Tionghoa sebagai pemungut pajak, VOC juga memungut pajak per kepala dari mereka.
Gunung Merapi Meletus, Diponegoro Mengobarkan Perang Jawa
Letusan Gunung Merapi tahun 1822 dianggap sebagai tanda amarah Ilahi sekaligus bukti Jawa sedang memasuki zaman baru.
Mengurut Pencatutan Nama Sejarawan Peter Carey di 'Jejak Khilafah'
Peter Carey tak terima namanya dicatut dalam film tentang khilafah di Indonesia. Tak ada konfirmasi dari panitia dalam bentuk apa pun.
Refleksi Peter Carey (5): Bagaimana Saya Jadi 'Politis' di Cornell?
Peter Carey larut dalam demonstrasi anti-Perang Vietnam di Cornell University. "Menemukan" Diponegoro di kampus itu.
Pangeran Diponegoro dan Sentimen Anti-Tionghoa dalam Perang Jawa
Diponegoro menganggap kekalahannya dalam sebuah pertempuran disebabkan perselingkuhannya dengan perempuan Tionghoa. Sejak itu sentimen anti-Tionghoa kian menjadi-jadi.
Dari Pengikut Kyai Mojo, Lahirlah Kampung Muslim Jawa Tondano
Diasingkan sesudah berakhir Perang Jawa, lalu kawin-mawin dengan perempuan setempat, generasi mereka dikenal sebagai Jaton: Jawa Tondano.
Kisah Kelam Pembantaian di Tepi Sungai Bengawan Solo
Sekitar seratus orang Tionghoa tewas dalam penyerbuan yang dipimpin oleh Raden Ayu Yudakusuma pada 1825.
Akhir Hidup Diponegoro, Napoleon van Java
Setelah ditangkap Belanda, Pangeran Diponegoro diasingkan ke Manado dan lalu Makassar. Meninggal setelah 22 tahun menjalani pembuangan.