Indeks Obor Rakyat

Setiyardi mengatakan bahwa setelah bebas ia akan tetap menerbitkan Tabloid Obor Rakyat, namun isinya akan berbeda dengan edisi sebelumnya.

Sebelum dibatalkan, Badan Pemasyarakatan mengingatkan pemimpin redaksi Obor Rakyar Setiyardi di kediamannya untuk tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan keresahan dalam masyarakat.

Ace mengecam bila isi tabloid itu sama seperti saat terbit pada 2014, yang dianggap banyak berisi hoaks dan ujaran kebencian.

Ditjen PAS membantah kabar pencabutan cuti bersyarat Pemred Obor Rakyat Setyardi Budiono. Saat Setiyardi masih menggunakan cuti bersyarat, sehingga tak ditahandi LP Cipinang.

Pidana penjara selama 8 bulan kepada pemred Obor Rakyat, dinilai TKN Jokowi-Ma'ruf tidak menimbulkan efek jera, sehingga tabloid kembali diterbitkan.

Pada Pilpres 2014 lalu, peredaran tabloid Obor Rakyat menuai kecaman lantaran isinya yang dianggap banyak memfitnah Joko Widodo.

Bapas Jakarta Timur mendatangi Setyardi. Mereka mengingatkan agar Setyardi taat aturan hukum. Bila tidak, cuti bersyarat untuk Setyardi diusulkan untuk dicabut Kemenkumham.

Obor Rakyat pernah bikin informasi negatif pada Pilpres 2014. Setelah bebas dari penjara, pemred-nya bilang akan menghidupkan lagi tabloid tersebut.

Di era digital ini, tabloid Indonesia Barokah dicetak dan disirkulasi ke banyak wilayah Indonesia dengan biaya tak sedikit.

Menurut Usman memang ada aturan dilarang menggunakan masjid jadi tempat kampanye, tapi harus diperiksa dulu tabloid Indonesia Barokah termasuk apk atau tidak.

Sasaran propaganda Indonesia Barokah serupa dengan Obor Rakyat: rumah ibadah. Ini berpotensi bermasalah karena dua tempat itu mestinya steril dari politik praktis.

TKN menegaskan bahwa ada kemiripan cara penyebaran Tabloid Indonesia Barokah dan Tabloid Obor Rakyat.

Pemimpin redaksi Obor Rakyat mendukung terbitnya Indonesia Barokah, asalkan tak melanggar undang-undang.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiagaa makin mencurigai Kubu Jokowi-Ma'ruf Amin yang mensponsori Tabloid Indonesia Barokah.

Dewan Pers masih mengkaji apakah tabloid Indonesia Barokah merupakan produk jurnalistik atau bukan.

Media seperti Indonesia Barokah sah menunjukan pandangan politik dalam editorial. Asal tidak mencampur aduk antara fakta dan opini dalam satu berita yang dimuat.

BPN melaporkan tabloid Indonesia Barokah ke pihak berwajib minggu lalu karena menilai tabloid itu dinilai berisi konten yang tendensius dan tidak jelas penerbitannya.

Ferdinand menuding pelaku penyebaran tabloid Indonesia Barokah di sejumlah masjid Jawa Tengah dan Jawa Barat sama dengan Obor Rakyat.

Obor Rakyat hendak diterbitkan kembali. Orang-orang pers menganggap yang penting mereka patuh kode etik jurnalistik.

Setiyardi ingin kembali menerbitkan Obor Rakyat. Tak kapok bikin kabar bohong lalu dipenjara?