tirto.id -
Apalagi, Ace mengecam bila isi tabloid itu sama seperti saat terbit pada 2014, yang dianggap banyak berisi hoaks dan ujaran kebencian.
"Tentu kami sangat mengecam ya, kalau misalnya Obor Rakyat terbit kembali. Apalagi kalau misalnya isinya adalah fitnah, hoaks dan ujaran kebencian," ujar Ace di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2019).
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar itu mengatakan TKN Jokowi-Ma'ruf pada dasarnya menghargai setiap karya jurnalistik dan menghargai kebebasan berpendapat.
Namun, Ace mengingatkan kebebasan berpendapat ini juga harus didasari dengan data dan fakta yang akurat sehingga tak terjadi yang namanya penggiringan opini yang sesat ke masyarakat.
"Bukan penggiringan opini yang tujuannya adalah menghasut rakyat," ucap Ace.
Tabloid Obor Rakyat diketahui pernah terbit pada 2014 silam, atau saat kontestasi Pilpres 2014.
Saat itu tabloid ini dianggap meresahkan karena berisi berita-berita yang dianggap tak benar dan menyudutkan Joko Widodo sebagai calon presiden saat itu.
Akibatnya, Pemimpin Redaksi Setiyardi Budiono dan redakturnya, Darmawan Sepriyosa divonis delapan bulan penjara oleh Majelis Hakim PN Jakarta Pusat pada 2016 lalu.
Keduanya baru dieksekusi oleh kejaksaan dan mulai ditahan di LP Cipinang pada Mei 2018.
Tabloid ini rencananya akan diluncurkan kembali pada Jumat (8/3/2019) malam nanti di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat.
Namun mendadak dibatalkan karena Setiyardi beralasan harus kembali ke LP Cipinang.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari