Menuju konten utama

TKN Nilai Cara Kerja Tabloid Indonesia Barokah Mirip Obor Rakyat

TKN menegaskan bahwa ada kemiripan cara penyebaran Tabloid Indonesia Barokah dan Tabloid Obor Rakyat.

TKN Nilai Cara Kerja Tabloid Indonesia Barokah Mirip Obor Rakyat
Ketua Bawaslu Kota Tangerang Agus Muslim menunjukan Tabloid Indonesia Barokah yang berhasil diamankan dari sebuah masjid di Kantor Bawaslu Kota Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (24/1/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengaku ada kemiripan cara kerja Tabloid Indonesia Barokah dengan Tabloid Obor Rakyat. Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong menegaskan bahwa kemiripan itu terlihat dari cara penyebaran tabloid.

Baik Obor Rakyat yang terbit di tahun 2014 lalu maupun Indonesia Barokah, keduanya melakukan penyebaran ke tempat ibadah, yakni masjid.

Hanya saja, Usman belum bisa menilai apakah isi Indonesia Barokah juga sama dengan Obor Rakyat. Dia mengaku TKN tidak bertanggungjawab atas pembuatan tabloid tersebut.

“Kalau penyebaran bisa saja mirip gitu dari sisi persebaran,” kata Usman kepada Tirto, Jumat (25/1/2019).

Usman menegaskan dia belum bisa berkomentar soal isi tabloid karena belum pernah melihat majalah tersebut. Namun, Usman mengaku sudah berkomitmen untuk mencegah para relawan dan simpatisan menyebar hoaks sebagai bagian dari black campaign. Terbitnya Indonesia Barokah, menurut TKN, justru mengingatkan pada tabloid Obor Rakyat yang menyudutkan Jokowi di Pilpres 2014.

“Kita kan punya pengalaman buruk di 2014 kita jadi sasaran tembak tabloid Obor Rakyat. Masa kita mau melakukan hal yang sama, sih? Itu kalau isinya black campaign ya. Kita nggak tahu juga isinya apa itu masuk kategori negative campaign atau black campaign,” ucapnya.

Sepanjang isi tabloid masuk ke dalam kategori negative campaign, Usman menegaskan bahwa hal itu tidak masalah, meski TKN juga menyarankan hal itu tidak dilakukan.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Ferdinand Hutahaean menyatakan bahwa kubunya mendapat kerugian.

Tabloid Indonesia Barokah, menurut Ferdinand, isi liputannya hanya seputar berita-berita kubu Prabowo, termasuk kasus Ratna Sarumpaet.

Yang kedua, tabloid tersebut juga tidak melakukan klarifikasi ke kubu Prabowo-Sandi secara langsung, tetapi hanya menyadur dari berbagai media pemberitaan nasional. Ketiga, judul yang dibuat oleh Indonesia Barokah, kata Ferdinand, mengarahkan agar masyarakat antipati pada Prabowo-Sandi.

“Indonesia Barokah tabloid fitnah dan tabloid kampanye hitam yang ditujukan untuk menyerang Prabowo-Sandi. Kami menduga tabloid ini punya keterkaitan dengan 01. Setidak-tidaknya ini dilakukan simpatisan oleh pendukung 01,” kata Ferdinand kepada Tirto, Kamis (24/1/2019).

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri