Indeks Mozaik Tirto

Suwarsih Djojopuspito meninggalkan klise tentang perempuan dalam novel-novelnya. Dunia kepenulisan adalah ajang membebaskan diri.

Melaksanakan pesan sang ayah, Kiai Cholil Bisri terjun dalam politik sambil tetap mengurus pesantren. Ikut membidani kelahiran Partai Kebangkitan Bangsa.

Tak hanya menggambar komik, Dwi Koen juga piawai bikin animasi. Dirinya merasa lebih tepat disebut sebagai praktisi multimedia.

Tiga tahun jadi eksil di AS karena melawan rezim Marcos, Ninoy memutuskan pulang. Di bandara Manila, ia dibunuh.

Trotsky lalai pada suatu sore 20 Agustus 1940. Frank Jacson, orang yang diajaknya diskusi soal tulisan, ternyata adalah Ramon Mercader, seorang agen Stalin.

Hario Kecik adalah salah satu Jenderal TNI yang banyak menulis buku dan menjadi musuh Orde Baru.

Rapat PPKI 18 Agustus 1945 adalah titik tolak kehidupan berbangsa. Para pendiri Republik berkompromi melahirkan sebuah kesepakatan agung.

Inilah kisah empat perempuan yang hadir dalam pembacaan Proklamasi. Seorang perempuan Jepang memasak makanan sahur untuk para bapak bangsa.

Standar ejaan bahasa Indonesia terus berubah. Ia menyesuaikan diri dengan situasi dan tantangan zamannya.

Amerika Serikat memainkan peranan besar dalam misi “pengembalian” Papua dari Belanda ke Indonesia melalui Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962.

Cikal bakal Pramuka adalah puluhan gerakan kepanduan yang dimiliki oleh sejumlah organisasi masyarakat dan partai politik.

Kisah polisi muda berpangkat rendah yang diadang pasukan Cakrabirawa dan dibawa ke Lubang Buaya. Ia saksi pembantaian sejumlah petinggi Angkatan Darat.

Perdana Menteri Singapura diduga sedang membangun dinasti politik.

Koesoemah Atmadja adalah Ketua Mahkamah Agung (MA) RI pertama. Ia berani menolak intervensi Presiden Sukarno atas kasus yang sedang ditanganinya.

Kejatuhan Kesultanan Malaka oleh Portugis pada 1511 membuka masuknya kolonialisme oleh bangsa Eropa di Nusantara.

Wilayah Singapura pernah dikuasai Sriwijaya dan Majapahit.

Kisah Cosmas Batubara, mantan pemimpin organisasi mahasiswa Katolik yang ikut menggulingkan Orde Lama dan turut membangun Orde Baru. 

Menjelang runtuh, Orde Baru memberedel sejumlah media yang kritis kepada pemerintah. Situasi ini mendorong kelahiran AJI.

Nahdliyin tidak mudah melepaskan keterikatan politik dengan kiai panutannya. Ini mendorong para politikus mendekat untuk kepentingan elektoral.

Meski lahir dari keluarga yang nyaris ideal, tapi Engels memilih terjun memperjuangkan golongan miskin.