Indeks Marketing
Kultus Merek di Lingkaran Milenial
Fanatisme terhadap sebuah merek adalah kondisi psikologis. "Fans" Apple adalah contoh yang baik. Selain marketing yang andal, Apple juga memiliki ekosistem penggemar fanatik yang solid dan terbentuk secara alami. Secara tak langsung, mereka lah yang mendukung kejayaan Apple hingga hari ini.
Gimmick Berjualan Atas Nama Festival
Tiap ada festival terkenal dari mancanegara, orang-orang di Indonesia latah merayakannya meski perayaan-perayaan itu tidak berakar dalam kebudayaan Indonesia. Dan segala macam perayaan itu tak sesuai dengan definisi festival itu sendiri.
Bisnis Menggiurkan Endorsement di Media Sosial
Berapa banyak follower Anda di Instagram, Facebook, atau Snapchat? Jika sudah puluhan ribu, Anda bisa jadi jutawan. Jika Anda di Amerika dan punya follower jutaan, Anda bisa meraup miliaran rupiah hanya dengan satu kali posting menyebut produk tertentu. Istilahnya: endorsement.
Agar Iklan Tak Salah Sasaran
Gen Z mengambil peran penting dalam pengambilan keputusan keluarga untuk membeli produk. Sudah sewajarnya jika para pemasang iklan menelisik perilaku Gen Z sehingga iklannya tepat sasaran. Prime time yang selama ini diagung-agungkan, terbukti bukan favorit Gen Z menonton televisi.
Mi Instan, Gurih Pasarnya Sengit Persaingannya
Indofood masih menjadi raja mi instan di Indonesia. Sementara Wings Food berusaha keras memperbesar pangsa pasarnya. Peta persaingan industri ini sangat ketat di Indonesia. Namun, pangsa pasarnya secara perlahan tergerus oleh pesaing-pesaing baru. Kehadiran Mayora membuat persaingan semakin sengit.
Jangan Beri Tempat Bagi Iklan yang Tak Jujur
Banyak perusahaan menggunakan berbagai cara untuk promosi dan mencari nama. Salah satunya dengan memasang iklan. Tetapi tak semua konten iklan itu benar. Beberapa dilebih-lebihkan atau bahkan berbohong, dan masyarakat enggan menonton iklan macam itu.
Raja Burger yang Tak Lagi Malu Mengkonsumsi Ayam
Pemasaran yang unik dan kreatif merupakan salah satu jalan untuk bisa bertahan menghadapi perubahan dunia bisnis yang sangat cepat. Mereka yang tak adaptif terbukti terseok-seok mempertahankan pangsa pasarnya. Lantas, bagaimana pemasaran yang unik dan kreatif sehingga membuat perusahaan mampu bertahan lama?
Perang Pulpy Orange Versus Floridina
Keduanya sama-sama berisi minuman jeruk dengan bulir. Hanya saja, harganya berbeda. Floridina dijual lebih murah. Di beberapa kota besar di Indonesia, Floridina telah berhasil merebut pangsa pasar Pulpy Orange.
Fokus Baru Google: Hardware
Setelah lama dikenal sebagai perusahaan penyedia layanan software, Google meluncurkan ponsel Google Pixel. Ini adalah langkah awal Google menambah fokus baru sebagai perusahaan hardware.
Membedah Persaingan Game Sepakbola: FIFA vs Pro Evolution
Sudah jadi hal lumrah dalam sebuah industri terpolarisasi dua kutub berbeda. Di industri game sepakbola, hal itu mengerucut pada rivalitas antara EA Sports dan Konami.
Mencari Akar Sengketa Merek Indonesia
Sebelum pendaftaran sebuah merek diterima, ada sejumlah syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Di Indonesia, beberapa merek pendompleng merek terkenal bisa dengan mudah diterima dan masuk dalam daftar merek di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Menghadapi Mahalnya Biaya Hidup di Indonesia Timur
Biaya hidup yang meroket akibat biaya distribusi barang dan jasa yang tinggi, memaksa masyarakat di Indonesia Timur menentukan prioritas dalam pengeluaran bulanan. Pengeluaran nonmakanan mengambil porsi terbesar dari pos pengeluaran masyarakat di Indonesia Timur.
Pesona Lego di Tengah Gempuran Konsol Game
Di tengah hiruk pikuk game-game digital seiring dengan makin beragamnya konsol game yang tersedia seperti Playstation ataupun Xbox, mainan konvensional masih mendapat tempat di hati konsumen. Lego merupakan satu dari sedikit perusahaan yang berhasil “bermain” dan bertahan cukup lama dalam ceruk pasar tersebut.
Strategi Marketing Mario Teguh & PKS
Mario Teguh dan PKS sama-sama pemberani. Dari sudut pandang bisnis, keduanya punya nyali besar dalam mengambil risiko marketing. Mereka berani bertaruh dengan akhlak, moralitas, keramahan kemuliaan karakter, dan kesempurnaan sebagai selling point jualan. Ketika mereka gagal bertaruh pada selling point itu, mereka lantas dicaci.
Jejak Kecap Tradisional Membelah Nusantara
Kecap-kecap tradisional punya penggemar yang fanatik. Namun, perjuangan mereka untuk bisa bertahan juga tidak mudah. Mereka harus mampu bersaing dengan industri-industri besar di tengah himpitan harga bahan baku yang tidak murah seperti kedelai dan gula aren yang naik drastis. Ada berbagai alasan kenapa perusahaan kecap skala kecil dan menengah ini susah berkembang. Salah satunya kendala promosi.
Nokia, Raja yang Belum Mati
Tahun 2016 mungkin bukanlah tahun yang mengesankan bagi industri smartphone dunia. Penjualan smartphone secara global berjalan datar seiring dengan semakin jenuhnya industri ini. Persaingan pun semakin ketat. Di balik persaingan telepon pintar yang sangat ketat, ada telepon "bodoh" yang ternyata masih memiliki potensi besar untuk digali.
Hikayat Kopi Indonesia
Kopi Indonesia dihargai mahal di luar negeri. Sayangnya, produktivitas kopi Indonesia sangat rendah. Jika tidak diperbaiki, peringkat Indonesia dalam daftar penghasil kopi terbesar dunia bisa tergeser. Indonesia juga menjadi sentra produksi beragam jenis kopi. Saat ini, Indonesia dikenal sebagai negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia. Peringkat pertama masih dipegang oleh Brazil, sudah bertahan selama 100 tahun.
Melawan Goliat Perdagangan Buku
Angka penjualan buku di toko Gramedia menurun dalam kurun waktu 2012 sampai 2014. IKAPI melihatnya sebagai fenomena yang mewakili kondisi perbukuan Indonesia. Benarkah demikian?
Dukung Program 1 Juta Rumah, DIM Terbitkan RDPT Rp2 Triliun
Demi mendukung program pengadaan satu juta rumah yang digagas oleh pemerintah, PT Danareksa Investment Management (DIM) akan menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas (RPDT) senilai Rp2 triliun. Untuk merealisasikan rencana ini, DIM akan menggandeng menggandeng Perum Perumnas dan siap mengelola dana proyek yang masuk dari para pemodal.
Merek-merek Paling Mahal di Indonesia
Di Indonesia, 10 besar merek paling mahal dikuasai oleh bank dan perusahaan rokok. Berbeda dengan global, yang dikuasai oleh perusahaan teknologi. Bagaimanapun, rokok masih mendapat tempat penting di hati masyarakat Indonesia.