tirto.id - E-commerce kian marak seiring dengan berkembangnya internet dan fasilitas penunjangnya. Banyak produk yang bisa dibeli atau memesan sesuatu hanya dengan satu ketukan di ponsel pintar, tablet dan PC. Namun, tak jarang ada yang salah beli atau salah memesan produk.
Itu karena dalam penjualan online, pembeli tidak dapat menyentuh, mencoba, atau bahkan melihat secara langsung. Pembeli hanya bisa mengandalkan deskripsi produk ataupun jasa dari produsen. Sehingga agar tidak salah beli produk atau salah pesan, maka cara termudah adalah dengan terlebih dahulu melakukan riset soal produk tersebut melalui ulasan online yang ada.
Ulasan memainkan peran penting bagi seorang pembeli. Menurut econsultancy.com, pada umumnya sekitar 61 persen pembeli akan membaca ulasan online sebelum membuat keputusan pembelian atau pemesanan suatu produk. Sedangkan di Indonesia, ada sekitar 95 persen pembeli mengkaji suatu produk atau layanan melalui ponsel.
Hal senada juga diungkapkan oleh pemilik bisnis kecil di Sydney, Mandy Daddia yang mengungkapkan bahwa pelanggan sering membeli di tokonya setelah melihat ulasan online. “Sejumlah pelanggan kami mengatakan bahwa mereka meriset ulasan sebelum memesan dan itu menjadi faktor dalam memesan,” ujarnya seperti dilaporkan Huffingtonpost.
Pentingnya ulasan membuat banyak situs mulai menampilkan soal ulasan. General Manager dari sebuah bisnis online Sensis, Robert Tolliday mengungkapkan suatu situs mempublikasikan ribuan ulasan per minggu dan jumlahnya terus meningkat.
“Penelitian kami dari tahun lalu, melihat perilaku konsumen dan penggunaan situs ulasan menunjukan bahwa 9 dari 10 orang telah menggunakan situs ulasan di tahun lalu,” ujarnya, seperti dilaporkan Huffingtonpost.
Ulasan-ulasan yang ada pun dipercayai oleh para pembeli sebagai penilai buat produk yang ingin dibeli. Menurut data dari Bright Local dalam laporannya Local Consumer Review Survey 2016, sekitar 84 persen orang mempercayai ulasan-ulasan dari para pelanggan lainnya. Tujuh dari 10 orang juga akan meninggalkan ulasan jika diminta.
Menurut hasil survei Statista, tahun ini ada peningkatan 10 persen dari tahun sebelumnya pada tingkat kepercayaan pembeli terhadap sebuah ulasan online. Sedangkan mereka yang tidak percaya pada ulasan online mengalami penurunan sebesar 16 persen dari tahun lalu. Tentunya ini menunjukkan bahwa ulasan-ulasan pada sebuah produk online membantu para pembeli agar tidak salah beli.
Di Indonesia, yang merupakan salah satu negara pengguna internet terbanyak, rata-rata sekitar 70 persen pembeli mempercayai ulasan pelanggan lain walaupun disampaikan oleh konsumen yang tidak mereka kenal, menurut trustklik.com. Para pembeli bahkan mempercayai ulasan pelanggan 12 kali lebih besar dibandingkan keterangan produk yang berasal dari produsen.
Selain itu ulasan yang positif tentu akan mempengaruhi keputusan pembeli. Menurut Bright Local, sekitar 74 persen pembeli mengungkapkan jika ulasan yang positif membuat mereka akan semakin mempercayai produsen tersebut. Sedangkan di Indonesia, sekitar 87 persen pembeli akan terpengaruh ulasan positif. Semakin tinggi kepercayaan pembeli pada sebuah produsen, tentu akan mendorong mereka untuk membeli produk dari produsen tersebut.
Ulasan pembeli sangat penting dalam sebuah bisnis. Menurut business2community.com, ada beberapa alasan kenapa ulasan online itu penting bagi sebuah bisnis online.
Pertama adalah bahwa ulasan dapat meningkatkan penjualan. Menurut data dari Reevoo yang dilaporkan econsultancy.com, adanya ulasan dapat meningkatkan rata-rata 18 persen penjualan. Ulasan juga membuat ranking situs akan meningkat di pencarian Google. Makin tinggi rangking yang didapat, maka akan semakin tinggi kesempatannya untuk muncul di halaman pertama pencarian Google.
Ulasan yang ada juga membantu produsen untuk mengetahui pendapat dari para pelanggan. Kritik dan saran dari pelanggan pun bisa dilihat dari ulasan. Bagaimana pun sebuah produk tentu perlu mendapat respon atau masukan dari pelanggannya. Hal ini tentu bermanfaat bagi produsen atau pebisnis dalam hal berinovasi pada produknya dan bisa menjadi kampanye marketing dalam skala mikro karena suara pelanggan dan feedback mereka dapat meningkatkan crown behavior dari bisnisnya.
Namun, apakah ulasan sudah memberi keterangan yang benar soal suatu produk? Belum tentu. Karena pentingnya ulasan kadang membuat para produsen ingin agar produknya selalu mendapat penilaian positif. Ini kemudian mendorong mereka untuk melakukan kecurangan dengan menyewa jasa pemberi ulasan palsu.
Menurut Time.com, hadirnya ulasan sebagai pemegang kendali dalam menarik konsumen ternyata membuat bisnis baru. Ada banyak bisnis yang berkembang untuk memberi ulasan palsu seperti Freelancer.com. Ada juga banyak penulis ulasan palsu yang menawarkan jasa mereka di Fiverr.com dan biasanya dibayar $5 untuk setiap ulasan.
Hal ini diperkuat dengan laporan Bing Liu yang merupakan profesor ilmu komputer dari Universitas Illinois Chicago, AS yang mengungkapkan bahwa sekitar 30 persen ulasan online untuk produk-produk tertentu adalah palsu. Hal senada juga diungkapkan tim peneliti Cornell yang melakukan investigasi terkait ulasan online. Menurut tim riset ini ada sekitar 10 persen ulasan produk yang dianggap palsu.
Ulasan yang ada memang penting untuk menarik para pembeli, namun kadang bisa menjerat pembeli jika ulasan tersebut ternyata palsu. Sehingga sebaiknya pembeli harus tetap berhati-hati dan cermat dalam memilih produk termasuk juga dalam memilih jasa.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti