Dari total Rp42,36 triliun itu, Kemenkeu membaginya pada dua sumber dana. Rp33,86 triliun diperoleh dari rupiah murni, sisanya Rp8,50 triliun berasal dari Badan Layanan Umum (BLU).
Selama tekanan pasar Maret-April 2020, suku bunga SBN pemerintah sempat mengalami lonjakan, begitu pula penawaran dari pasar sempat mengalami penurunan.
Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal III (Q3) 2020 harus bisa mendekati nol persen bahkan melampauinya agar Indonesia terhindar dari resesi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengklarifikasi soal kompensasi kepada PLN dan Pertamina Rp90,42 triliun adalah bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu menjelaskan bila defisit langsung diturunkan seketika, maka dampaknya akan buruk bagi perekonomian.
Kemenkeu memperkirakan kebutuhan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) atau utang bakal mencapai Rp1.002 triliun sebagai imbas melebarnya defisit APBN 2020 menjadi 6,34 persen.
Kementerian Keuangan bakal menerbitkan surat utang dengan seri khusus yang diberi nama Diaspora Bond. Surat ini dipergunakan untuk menopang pendanaan pemerintah selama pandemi Corona
Bank Dunia menyatakan pemerintah Indonesia perlu membuat langkah yang jelas bagaimana menjaga kondisi fiskal ini karena nantinya bakal berpengaruh pada kepercayaan pasar.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan pemerintah menargetkan defisit APBN 2021 bisa berada di kisaran 3,21 hingga 4,17 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).