Indeks Kasus E-ktp

Sejumlah ucapan Fredrich Yunadi di persidangan hari ini menbuat jaksa KPK mengajukan keberatan kepada majelis hakim.

Setya Novanto divonis pidana pengganti berupa pengembalian uang negara sebesar 7,3 juta dolar AS dikurangi uang pengganti Novanto sebesar Rp5 miliar.

Yunadi pernah memberikan bonus kepada sejumlah penegak hukum yang bawa perkara ke kantornya.

Setya Novanto mengatakan bahwa Arief Wibowo menerima uang korupsi e-KTP sebesar 350 ribu dolar AS dari Sugiharto.

Ahmad mengatakan, kasus korupsi tidak termasuk kejahatan luar biasa seperti kasus terorisme dan narkoba.

Ketua Umum Peradi Fauzie Yusuf dihadirkan menjadi saksi meringankan untuk Fredrich Yunadi.

Fredrich hadirkan tiga ahli untuk mendukung pandangannya.

KPK mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung untuk meminta hakim mempertimbangkan lagi putusan banding yang memperberat hukuman Andi Narogong.

Jaksa KPK menjelaskan akan menghadirkan dua saksi, yakni satu saksi ahli dan satu saksi fakta. Saksi fakta tersebut ternyata tidak diinformasikan karena tidak masuk dalam berkas pemeriksaan.

Dalam persidangan Fredrich Yunadi, Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan menghadirkan saksi ahli dalam pemeriksaan kali ini.

Dua PNS kemendagri yang dipanggil KPK itu yakni Mohammad Noval dan Arya Mega Natalady Sumbayak.

Setya Novanto bakal menjalani masa hukuman di Lapas Sukamiskin Bandung.

Hingga saat ini, Novanto sudah membayar denda sebesar Rp500 juta dan biaya perkara sebesar Rp7.500.

Bimanesh didakwa bersama Fredrich telah melakukan rekayasa medis terhadap Setya Novanto ketika peristiwa kecelakaan.

Novanto mengatakan ia akan belajar banyak selama di Lapas Sukamiskin yang ia sebut sebagai pesantren.

Setnov mengaku ingin ditemani istri saat eksekusi ke Lapas Sukamiskin.

Setya Novanto dan mantan pengacaranya Fredrich Yunadi diduga sengaja memasukkan nama Deisti dan Idrus Marham di surat kuasa. 

Kabar Setya Novanto akan berobat ke Singapura mencuat saat ia dirawat di RS Premier Jatinegara.

Fredrich menolak jika dituduh telah mencuri rekam medis Setya Novanto. Pernyataan itu muncul usai istri Novanto bersaksi bahwa Fredrich pernah menyalin dokumen rekam medis milik suaminya.

Istri Setya Novanto mengakui Fredrich Yunadi pernah meminta rekam medis suaminya sebelum kecelakaan terjadi.