Di saat perhatian orang tertuju pada Mosul, ISIS secara mengejutkan menggerakan sel-sel tidur mereka di kota-kota yang sudah mereka tinggalkan seperti Tikrit, Kirkuk, Ramadi, Bayji, dan Rutbah. Alhasil kepanikan pun dialami pasukan koalisi.
Di Indonesia, eksistensi pendukung ISIS memang hanya terlihat di dunia maya. Para jihadis sosmed ini tak takut untuk mendukung ISIS secara terang-terangan. Mereka akan menghantam siapapun yang melecehkan Kekhilafahan Abu Bakar Al-Baghdady. Namun, kadar kefanatikan mayoritas dari mereka itu bisa dikatakan masih dalam tahap rendah.
Pemimpin ISIS serta kota yang saat ini dikuasai organisasi tersebut dikabarkan akan menjadi target berikutnya dari pasukan Amerika Serikat dan kelompok-kelompok gerilyawan sekutunya di Suriah. Segala persiapan mulai dilakukan salah satunya membahas keperluan bagi serangan militer itu dan kebutuhan kelompok gerilyawan. Selain itu juga, pembahasan terkait koordinasi dalam merebut kembali Provinsi Ar-Raqqa di Suriah Utara.
Dalam operasi yang digelar secara terpisah di enam negara bagian Malaysia, Polisi setempat menangkap 14 orang yang diduga mencoba memperluas pengaruh kelompok militan ISIS di negara tersebut. Operasi yang digelar Polisi Unit Khusus Kontra-Terorisme Bukit Aman tersebut dilakukan menyusul penangkapan 15 tersangka anggota ISIS beberapa waktu lalu. Mereka yang ditangkap berusia antara 22 hingga 49 tahun dengan latar belakang berbeda serta memainkan peran berbeda dalam mengaktifkan ISIS di Malaysia.
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi mengatakan bahwa bom rakitan yang ditemukan di sebuah kondominium di Damansara Perdana, Kuala Lumpur, tidak ada hubungannya dengan kelompok militan ISIS.
Radio pro-pemerintah Sham FM pada Rabu, (6/4/2016), melaporkan bahwa gerilyawan ISIS diduga telah menculik 344 pegawai dan pekerja Suriah dari satu pabrik semen di dekat Ibu Kota Suriah, Damaskus.
Presiden Suriah Bashar al-Assad, mendesak organisasi internasional agar membantu proses perbaikan kuil dan monumen yang rusak di Kota Palmyra, yang belum lama ini direbut kembali oleh pemerintah Suriah dari kelompok militan.
Israel mendesak warganya yang mengunjungi Turki untuk segera meninggalkan negara tersebut dalam peringatan perjalanan yang dikeluarkan pada Senin, (28/3/2016). Hal itu terkait prediksi adanya kemungkinan serangan lanjutan bom bunuh diri 19 Maret lalu di Istanbul yang dituduhkan kepada Islamic State (IS).