Indeks Idai

Anak, balita, dan ibu hamil merupakan kelompok rentan yang harus dilindungi dari risiko keracunan makanan.

IDAI meminta pemerintah untuk mengevaluasi MBG dengan memperhatikan lima hal perbaikan agar kejadian serupa tak terulang lagi.

RSCM berdalih telah memberika masa transisi tiga bulan kepada Dokter Piprim untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.

Dalam Wawancara Khusus bersama Tirto, dr Piprim menceritakan mengenai bagaimana dirinya mengalami mutasi sepihak oleh Kementerian Kesehatan.

Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, dari sekitar 50 dokter yang dimutasi oleh Kemenkes, hanya dr. Piprim yang tidak menerima.

IDAI mengungkapkan pihaknya menunggu ajakan dialog dari Kemenkes untuk membahas terkait mutasi dokter anak.

Mutasi sepihak sejumlah dokter anak dalam beberapa waktu terakhir kontraproduktif terhadap upaya memaksimalkan layanan rumah sakit pemerintah.

Mutasi dr. Piprim, dinilai imbas dari sikap IDAI yang menolak pengambilalihan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak oleh Kemenkes.

Produsen makanan dan minuman berpemanis harus jujur terhadap kandungan gula yang dimasukkan ke dalam produknya.

Banyak orang tua begitu semangat mengejar berat badan anak tanpa memerhatikan kebutuhan nutrisinya sehingga bisa memicu terjadinya diabetes melitus.

IDAI menyoroti capaian imunisasi anak di Indonesia yang masih rendah usai pandemi COVID-19 melanda.

Cuaca ektrem seperti suhu panas yang tinggi atau suhu yang terlalu dingin dapat mengancam kesehatan anak-anak sehingga aktivitas belajarnya ikut terganggu.

IDAI mengimbau orangtua untuk mewaspadai efek kesehatan yang timbul pada anak ketika cuaca panas ekstrem belakangan ini.

Kondisi anak balita masih belum aman untuk diajak mudik dengan motor karena dapat menimbulkan risiko kesehatan.

Kecelakaan di jalan raya menempati urutan kedua pada kematian anak dengan 53.999 kasus. Sementara pada remaja, menempati urutan pertama dengan 72.656 kasus.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyatakan pemberian obat racikan dengan polifarmasi memiliki risiko yang berbahaya.

Penemuan kasus TBC anak tahun 2022 naik lebih 200 persen dari 2021 (42.187 kasus) menjadi 100.726.

Stigmatisasi menyebabkan banyak pasien TBC menyembunyikan ihwal penyakit yang diidapnya, sehingga masyarakat justru tidak bisa melakukan pencegahan.

Lingkungan kumuh dan kebersihan yang kurang terawat disebut dapat menjadi faktor penyebaran TBC.

Kasus kekerasan seksual pada anak di tahun 2022 mencapai angka 9.588, meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.