Indeks Hepatitis Akut

Sebulan usai dideteksi, COVID-19 menyerang hampir 20 ribu orang. Sementara hepatitis akut yang belum tahu penyebabnya sudah ada hampir 300 kasus suspek.

Pandemi COVID-19 belum habis, muncul kasus-kasus hepatitis akut yang masih misterius. Masyarakat perlu waspada terhadap informasi sesat yang menyertainya.

Orang tua didorong segera datang ke fasyankes jika menemukan anak mereka memiliki gejala saluran pencernaan.

Meski demikian, IDAI masih menilai temuan WHO tersebut belum tentu benar apakah adenovirus penyebab langsung atau hanya koinsiden.

Epidemiolog menyebut hepatitis akut misterius lebih banyak ditularkan melalui mulut sehingga kebersihan makanan dan minuman menjadi penting.

Gejala awal hepatitis biasanya menyangkut masalah di saluran cerna seperti nyeri perut, mual, muntah, demam hingga diare.

Jika sudah mengalami gejala awal hepatitis akut atau hepatitis misterius, maka orang tua sebaiknya waspada dan segera membawa anak ke rumah sakit terdekat.

Gejala awal hepatitis akut atau hepatitis misterius pada anak biasanya berhubungan dengan masalah di saluran cerna.

Selain meninggal, masih ada 10 anak yang dirawat dan 7 masuk ICU karena suspek hepatitis akut.

Pengumuman informasi terkait kasus dugaan hepatitis akut oleh pemerintah diklaim KSP sebagai upaya kewaspadaan dini.

Perlu ada penanganan dengan deteksi dan antisipasi hepatitis akut yang serius sejak awal agar tak seperti kasus COVID-19.

P2G mendesak Kemdikbudristek, Kemenag, dan pemda meningkatkan pengawasan dan mengevaluasi ketaatan protokol kesehatan di sekolah.

Penyakit hepatitis akut juga disebut hepatitis misterius lantaran hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab penyakit tersebut.

Anggota Komisi IX DPR meminta Presiden Jokowi segera mencanangkan program pembangunan jamban berbasis keluarga. 

Hepatitis Akut misterius salah satu gejalanya adalah diare, lalu apa perbedaannya dengan diare pada umumnya?

Gejala awal hepatitis akut yang menyerang anak dan cara mencegah penyakit hepatitis misterius ini.

IDAI masih melakukan investigasi penyebab kasus suspek atau dugaan hepatitis akut misterius pada anak di Indonesia.

Kasus suspek atau diduga terkena hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya (misterius) 15 anak, 11 kasus di Jakarta.

Hepatitis misterius atau hepatitis akut ini berbeda dengan hepatitis A, B, C, D, E.