Menuju konten utama

Epidemiolog Ajak Orang Tua Ajarkan Anak Belajar Hidup Sehat

Epidemiolog menyebut hepatitis akut misterius lebih banyak ditularkan melalui mulut sehingga kebersihan makanan dan minuman menjadi penting.

Epidemiolog Ajak Orang Tua Ajarkan Anak Belajar Hidup Sehat
Sejumlah anak mengikuti gerakan delapan langkah mencuci tangan pakai sabun saat peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) Sedunia Tahun 2020 di Taman Eskpresi, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/10/2020). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/NZ

tirto.id - Dua epidemiolog yaitu Dicky Budiman dari Griffith University dan Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), mengajak orang tua supaya mengajarkan anaknya belajar hidup sehat di rumah dan di sekolah.

Tujuannya agar anak-anak Indonesia dapat mencegah hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau misterius, saat mereka mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).

“[Ayo] pola hidup sehat kita tularkan di rumah pada individu dan juga pada anak-anak di sekolah, dan dukung sekolah ini supaya jauh lebih sehat lingkungannya,” imbau Dicky kepada Tirto, Kamis (12/5/2022).

Hal ini senada dengan imbauan Pandu agar para orang tua dapat mengajarkan anaknya belajar hidup sehat di rumah dan di sekolah. “Belajar hidup sehat di rumah dan disekolah. Usaha kesehatan sekolah [UKS] perlu direvitalisasi,” seru dia kepada Tirto hari ini.

Pandu menyebut bahwa hepatitis akut misterius ini lebih banyak ditularkan melalui mulut, baik lewat makanan atau minuman. Oleh sebab itu, kebersihan makanan dan minuman menjadi penting.

Dia juga memiliki tips untuk mencegah penularan hepatitis misterius akut itu. Antara lain dengan semua makanan dan minuman dimasak hingga matang, rajin mencuci tangan, serta menertibkan tempat jajan anak di sekolah.

“Kalau hepatitis akut ini lebih ditularkan lewat mulut baik makanan atau minuman,” tutur Pandu.

Sementara, Dicky memiliki tips hampir serupa. Yaitu dengan menjaga kebersihan diri (personal hygine), seperti membiasakan cuci tangan, dan tidak sembarangan memegang benda di area publik.

“Itu prinsip dasar untuk semua penyakit yang menular,” terang dia.

Selain itu, Dicky menyarankan agar anak mendapatkan vaksinasi COVID-19 serta vaksinasi hepatitis, dan lain sebagainya. Kemudian membiasakan anak sebelum pergi ke sekolah untuk makan dan minum yang cukup, serta kalau bisa membawa bekal dari rumah itu lebih baik.

“Jadi makanan minumannya dibawa, supaya dia tidak jajan. Karena paparan hepatitis juga dari jajanan yang tidak bersih, makanan yang tidak bersih, ini yang tentu bisa terjadi kalau dia jajan,” jelas dia.

Lebih lanjut Dicky, orang tua perlu memastikan anaknya utnuk memakai masker dan membawa hand sanitizer.

“Karena kita harus ingat, ini dalam masa pandemi juga. Jadi, paparan dari apapun harus kita minimalisir,” sambung dia.

Dicky mengatakan, orang tua juga perlu mengurangi aktivitas anaknya untuk bermain di luar dari lingkungan sekolah dan sekolah juga perlu melindungi anak-anak didiknya seperti mengurangi kontak fisik antar anak. Sekolah juga harus terus menjaga kebersihan lingkungannya termasuk toilet, ada penyediaan wastafel, sirkulasi ventilasi yang baik, dan bahkan ditingkatkan.

Dia menambahkan, orang tua dan sekolah perlu memastikan agar anak-anak menghindari yang sifatnya sharing atau dapat berbagi. Misalnya menghindari berbagi makanan dan tempat makan, tempat belajar, dan mainan. Untuk yang tidak bersifat sharing, juga harus selalu dibersihkan seperti meja dan kursi di sekolah.

Dicky pun menyebut mekanisme pembelajaran tatap muka (PTM) secara luring atau daring bisa digelar, tetapi harus dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Untuk orang tua, mereka harus menyadari bahwa peningkatan pola hidup bersih dan sehat itu harus dimulai dari sekarang, dari diri mereka sendiri, dan keluarga.

“Ada atau tidak hepatitis, kita harus mengubah itu. Dan itu dimulai dari orang tua, memberi contoh pada anak-anak. Artinya, karena mereka juga akan yang melindungi anak-anak dari paparan,” tutur dia.

Selanjutnya, Dicky mengatakan literasi juga menjadi penting bagi orang tua. Seperti mereka perlu mencermati dan mengakses informasi terkait kesehatan anak termasuk perkembangan hepatitis, supaya tidak salah persepsi, tidak salah informasi, tidak memiliki ketakutan yang berlebihan, tidak abai, tidak terlalu percaya diri, dan tahu apa yang harus mereka lakukan.

“Jadi kewaspadaan penting, dengan menerapkan pola hidup sehat ini. Dan tentu dalam hal ini juga saling mengingatkan pada orang tua lainnya, pada lingkungan sekitarnya ya,” imbuh dia.

Baca juga artikel terkait HEPATITIS AKUT atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri