Menuju konten utama

Berapa Lama Masa Inkubasi dan Update Kasus Hepatitis Akut Terbaru

Jika sudah mengalami gejala awal hepatitis akut atau hepatitis misterius, maka orang tua sebaiknya waspada dan segera membawa anak ke rumah sakit terdekat.

Berapa Lama Masa Inkubasi dan Update Kasus Hepatitis Akut Terbaru
Ilustrasi Hepatitis. foto/Istockphoto

tirto.id - Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama jarak antara seorang anak tertular virus penyebab hepatitis akut hingga muncul gejala.

"Belum tahu ya (berapa lama masa inkubasi) jarak dari tertular sampai muncul gejala. Belum diketahui tapi kalau dari gejala ringan sampai berat atau sembuh (kurang lebih) 7 sampai 10 hari," katanya saat dihubungi redaksi Tirto.

Sehingga Nadia mengimbau agar anak-anak yang mengalami gejala hepatitis akut atau hepatitis misterius agar segera datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut tanpa harus menunggu munculnya gejala yang lebih berat.

"(Segera) ke RS untuk diperiksa lebih lanjut. Kalau yang saat ini (suspek hepatitis akut) masih dalam perawatan tapi data luar negeri ini sembuh 90%," katanya.

Ciri-ciri atau gejala awal hepatitis akut pada anak

Berikut beberapa ciri-ciri atau gejala awal hepatitis akut atau hepatitis misterius pada anak,

1. nyeri perut

2. mual

3. muntah

4. demam

5. diare

Gejala lanjutan hepatitis akut pada anak

Apabila gejala-gejala awal tidak segera mendapatkan penanganan, maka bisa memberat yang ditandai dengan,

1. mata atau kuning terlihat kuning

2. perubahan warna urine menjadi lebih pekat dan cokelat seperti teh

3. penurunan kesadaran

Jika sudah mengalami gejala hepatitis akut, maka orang tua sebaiknya waspada dan segera membawa anak ke rumah sakit terdekat.

Nantinya, saat sudah muncul gejala maka pemeriksaan yang akan dilakukan adalah pemeriksaan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) dan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) di rumah sakit.

Update kasus terbaru hepatitis akut pada anak terbaru

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi redaksi Tirto mengatakan, dari 15 anak yang sebelumnya masuk dalam kasus suspek (dugaan) hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau misterius, 5 anak di antaranya meninggal dunia.

Selain itu, saat ini masih ada 10 anak yang dalam tahap perawatan dan 7 di antaranya berada di dalam ruang Intensive Care Unit (ICU).

“Ini data terakhir ada 5 meninggal ya. Ada 10 yang masih di perawatan, yang dirawat [di] ICU ada 7 ya,” katanya pada Rabu (11/5/2022) malam.

"(Yang meninggal) 3 anak di DKI Jakarta, 1 anak di Solok dan 1 anak di Jatim," tambahnya.

Menurut Nadia, dari 15 anak yang masuk suspek hepatitis akut, 4 diklasifikasi sebagai pending klasifikasi dan 11 lainnya masih memerlukan pemeriksaan laboratorium. Pending klasifikasi maksudnya adalah belum terkonfirmasi hepatitis akut misterius.

“Data yang ada sampai saat ini ada 15 dugaan kasus hepatititis. Di mana 4 diklasifikasi sebagai pending klasifikasi dan 11 masih dugaan, masih memerlukan pemeriksaan laboratorium,” jelas Nadia.

Kemudian dia menuturkan bahwa 11 anak itu masih dalam pemeriksaan tipe varian hepatitisnya serta jenis virus lain yang menginfeksi. Dia menyebutnya sebagai pemeriksaan sekuensing atau pemeriksaan genetik virus, untuk mengecek varian atau tipe virus.

“Ini pemeriksaan sekuensing, pemeriksaan genetik virus. Untuk mendapatkan varian atau tipe virus,” tutur Nadia.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan ada 21 kasus dugaan hepatitis akut yang ditemukan di Ibu Kota dengan catatan tiga anak meninggal dunia.

"Data sementara ada 21 kasus yang diduga terkait hepatitis akut. Namun demikian ini masih dalam proses penyelidikan epidemiologi," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Rabu (11/5/2022) seperti dilansir dari Antara.

Meski tidak memberikan detail sebaran 21 kasus hepatitis, namun Riza menjelaskan penyakit itu tidak hanya menyerang anak-anak tetapi juga orang dewasa.

Sehingga, ia meminta masyarakat untuk menerapkan gaya hidup bersih dan sehat untuk mencegah terjangkit penyakit hepatitis akut.

"Tetap laksanakan protokol kesehatan sekalipun pandemi sudah menurun gejalanya sudah berkurang, tetap laksanakan prokes. Kedua, kami minta khususnya anak-anak yang mudah terjangkit untuk ditunda dulu bermain di tempat umum," ucapnya.

Baca juga artikel terkait HEPATITIS AKUT atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya