Indeks Freddy Budiman
Eksekusi Mati Zaman Jokowi dan Ironi Hak Asasi Manusia
Letup serentak.
Mawar hitam di muka
regu penembak.
Mawar hitam di muka
regu penembak.
Kepercayaan Publik dan Kemenangan Bandar
Mantan Deputi Pemberantasan Narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN), Inspektur Jenderan Purnawirawan Benny Mamoto terkejut mendapat kabar intelijen bahwa ada penyelundupan narkotika jenis ekstasi yang menggunakan koperasi milik Badan Intelejen dan Strategi (BAIS) TNI di Pelabuhan Tanjung Priok. Inilah awal kasus Fredi Budiman dimulai.
Kendali Narkoba dari Balik Penjara
Para bandar narkoba yang telah divonis hukuman mati, ternyata masih bisa menjalankan bisnis dari balik penjara, bahkan dari Pulau Nusakambangan. Para bandar terpidana mati bahkan lebih nekat karena sudah pasrah tanpa beban.
Narkoba Fredi di Koperasi TNI
Impor narkoba dari Cina yang dipesan oleh mendiang terpidana mati Fredi Budiman belakangan kembali menjadi topik perbincangan. Kasus ini menghangat karena melibatkan koperasi TNI. "Nyanyian Freddy" pun diselidiki.
Jejak Triliunan Rupiah Uang Bandar Narkoba
Triliunan aliran dana yang diduga dari transaksi haram peredaran narkoba berhasil dilacak. Hukuman-hukuman berat terhadap pengedar narkoba, termasuk eksekusi mati ternyata tidak memberikan efek jera.
Kapolri Enggan Ungkap Hasil Pertemuan dengan PPATK
Tito Karnavian enggan mengungkap hasil pertemuan dirinya dengan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) M Yusuf terkait temuan PPATK soal aliran dana dari jaringan gembong narkoba mendiang Freddy Budiman.
Tim Independen Periksa Rekaman Lapas Nusakambangan
Guna mengungkap keterlibatan oknum aparat dalam peredaran narkoba jaringan terpidana mati Freddy Budiman, tim independen yang dibentuk Polri akan mengecek rekaman CCTV di Lapas Nusakambangan melalui bantuan Kementerian Hukum dan HAM.
Habisi Pemakai, Habisi Pengedar, Habisi Jenderal
Petitih rumput tetangga akan lebih hijau selalu dimaknai sebagai konotasi negatif. Padahal keki itu bisa jadi baik. Keki akan jadi baik jika keki dijadikan pelecut untuk berubah jadi lebih baik. Indonesia perlu keki terhadap Filipina dalam hal penanganan kasus narkoba.
PPATK Temukan Aliran Dana Diduga Terkait Freddy Budiman
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan aliran dana ratusan miliar rupiah dari gembong narkoba yang diduga memiliki hubungan dengan Freddy Budiman yang sudah dieksekusi mati.
Jokowi Didesak Bentuk Tim Usut Pengakuan Freddy
Koordinator Kontras Haris Azhar meminta Presiden Joko Widodo untuk membentuk tim khusus yang bekerja menindaklanjuti pengakuan Freddy Budiman. Ia berpendapat keterlibatan Presiden akan lebih baik guna membongkar keterlibatan aparat dalam mafia narkoba.
BNN Panggil Mantan Kalapas Nusakambangan
Badan Narkotika Nasional (BNN) meminta keterangan dari mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, terkait 'kicauan' terpidana mati Freddy Budiman yang disampaikan kepada Koordinator Kontras Harris Azhar.
Masinton: Telusuri Informasi Freddy Budiman
Masinton beranggapan, besar atau kecil, informasi yang disampaikan oleh Freddy Budiman adalah hal yang penting dan harus ditelusuri.
Dahi Hitam Freddy Budiman
Perjalanan Freddy Budiman, terpidana mati kasus narkoba berakhir di depan regu tembak di Lapas Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (29/7/2016) sekitar pukul 00.45 WIB. Menjelang akhir hidupnya, Freddy berubah total. Beberapa bulan sebelum menghadapi eksekusi, Freddy tobat. Pertobatan Freddy terungkap media saat ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur.
Wapres JK Anggap Dilaporkannya Haris Azhar Sudah Tepat
Koordinator Kontras Haris Azhar, dilaporkan ke penegak hukum setelah sebelumnya menyebarluaskan pengakuan dari Freddy Budiman. Sementara itu, Wapres Jusuf Kalla menganggap, dilaporkannya Haris sebagai tindakan yang tepat untuk menguak persoalan dengan jelas.
PSHK: Tindakan Haris Azhar Bukan Perkara Pidana
Penyebaran keterangan Haris Azhar menurut peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia bukan merupakan tindak pidana karena tidak mengandung unsur-unsur yang mencemarkan nama baik.
Haris Tunggu Sinyal Positif Dari Tiga Lembaga
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar mengharapkan tanggapan positif dari Kepolisian RI, TNI dan BNN menyangkut tulisannya yang berisi keterangan terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman.
Lembaga Hukum Tidak Perlu Merasa Dipermalukan
Kuasa Hukum Haris Azhar, Saor Siagian meminta pemimpin tiga lembaga mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo agar mengusut tuntas keterlibatan aparat dalam kasus narkoba Freddy Budiman.
Budi Waseso Akan Temui Haris Azhar
Koordinator Kontras Haris Azhar pada pekan lalu menyebarkan tulisan berisi kesaksian Freddy Budiman yang melibatkan sejumlah pejabat penegak hukum dalam bisnis narkoba. Menanggapi itu, Kepala BNN mengatakan kesanggupannya berkomunikasi degan Haris Azhar guna mengusut kesaksian tersebut.
Tito: Informasi Freddy Diragukan
Menurut bahasa intelijenm nilai informasi dalam tulisan Haris adalah F6 yaitu sumbernya diragukan, orang yang tidak dipercaya, dan informasinya belum dikonfirmasi ke orang lain, jelas Tito.
Bareskrim Bantah Haris Azhar Jadi Tersangka
Sebelumnya Haris Azhar menulis kesaksian jika Freddy memberikan uang ratusan miliar rupiah kepada penegak hukum di Indonesia untuk melancarkan bisnis haramnya di Tanah Air.