Dalam beberapa hal I. J. Kasimo berseberangan dengan Sukarno, misalnya soal bagaimana menjalankan demokrasi; tapi pada hal lain keduanya seiring sejalan.
Dulu jelas belum ada Twitter atau media sosial lain. Saat Mohammad Hatta, separuh dari dwitunggal itu, tak lagi di pemerintahan, ia mengkritik Sukarno lewat esai terkenalnya: Demokrasi Kita.