Pasukan Hantu Maut dibentuk dari gabungan beberapa laskar. Mereka turut serta melawan Belanda selama Agresi Militer, termasuk saat Serangan Umum 1 Maret.
Saat Belanda menyerbu Yogyakarta pada Agresi Militer II, obyek vital seperti bandara hanya dipertahankan 150 tentara dan Istana sekitar 100-an prajurit.