Menuju konten utama

PVMBG: Gunung Agung Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.500 Meter

Letusan freatik dari Gunung Agung mengeluarkan material vulkanik seperti abu berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas yang tebal.

PVMBG: Gunung Agung Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.500 Meter
(Ilustrasi) Erupsi Freatik Gunung Agung sejak jam 17:02 WITA. (21/11/2017). twitter/ BNPB_Indonesia.

tirto.id - Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, menyemburkan abu vulkanik pada letusan freatik kedua hingga ketinggian sekitar 1.500 meter di atas puncak kawah, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Ini erupsi freatik yang mengandung material abu tetapi kami masih harus menganalisis komposisi abunya," kata Kepala PVMBG Kasbani dikonfirmasi dari Denpasar, Sabtu (25/11/2017).

Letusan freatik tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 Wita dengan mengeluarkan material vulkanik di antaranya abu berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas yang tebal, menurut PVMBG.

Pihaknya dapat mengamati secara visual semburan abu tersebut dari tiga stasiun seismik yakni di Desa Dukuh dan Desa Culik dan Batulompeh ke arah barat-barat daya dengan tekanan sedang.

Arah semburan abu vulkanik tersebut sesuai dengan arah angin yang bertiup lemah ke arah barat. Kasbani meminta masyarakat di sekitar Gunung Agung untuk tetap tenang dan tidak panik dengan letusan freatik kedua itu.

PVMBG meminta masyatakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yakni dalam radius enam kilometer dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timurlaut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 7,5 kilometer.

Sebelumnya, gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut tersebut pertama kali menyemburkan abu vulkanik pada letusan freatik, Selasa (21/11/2017) sekitar pukul 17.05 Wita.

Letusan dengan tipe "freatik" itu terjadi karena adanya uap air bertekanan tinggi yang terbentuk seiring dengan pemanasan air bawah tanah atau air hujan yang meresap ke tanah di dalam kawah kemudian kontak langsung dengan magma. Letusan freatik biasanya disertai dengan asap, abu dan material yang ada di dalam kawah.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG BALI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora