Menuju konten utama

PUPR Sebut Kebutuhan Air Minum Masuk ke IKN Mulai Juli 2024

Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan sistem penyediaan air minum Sepaku untuk pemenuhan kebutuhan air minum di Nusantara.

PUPR Sebut Kebutuhan Air Minum Masuk ke IKN Mulai Juli 2024
Pekerja berada di kawasan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi berkapasitas 2.500 liter per detik, dan Intake Sungai Sepaku yang berkapasitas 3.000 liter per detik.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, Bendungan Sepaku Semoi yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo berfungsi untuk memasok kebutuhan air baku, atau air yang diolah menjadi air minum untuk penduduk di Nusantara.

“Bendungan Sepaku Semoi berfungsi untuk penyediaan air baku di kawasan IKN dengan kapasitas sebesar 2.000 liter per detik dan untuk Balikpapan sebesar 500 liter per detik,” kata Basuki, dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (14/6/2024).

Melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku untuk pemenuhan kebutuhan air minum di Nusantara.

SPAM tersebut mengandalkan intake dari sungai Sepaku dan direncanakan melayani seluruh persil bangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. SPAM terdiri dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas sebesar 300 liter per detik, Jaringan Perpipaan Transmisi Air Minum serta Jaringan Distribusi Utama (JDU) dan Jaringan Distribusi Pembagi (JDP).

Progres pembangunan istana presiden di IKN

Suasana istana presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/2/2024). ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/rwa.

“Pipa sudah tersambung sampai reservoir 16 kilometer. Nanti dari IPA, air akan dipompa ke reservoir dalam bentuk air minum berkapasitas 2 x 6.000 meter kubik," ungkap Basuki.

Secara teknis, air baku akan dipompa oleh unit pemasukan menuju IPA sehingga proses pengolahan dimulai dari unit aerasi untuk meningkatkan oksigen terlarut di dalam air baku. Selanjutnya, air akan dialirkan menuju unit koagulasi–flokulasi–sedimentasi (KFS), filtrasi, ozone dan granular activated carbon (GAC).

Lebih lanjut, air terproduksi yang telah memenuhi kualitas air minum (potable water) tersebut kemudian ditampung di clearwell untuk dipompakan ke reservoir induk melalui jaringan pipa transmisi sepanjang 16 kilometer.

"Potable water dari reservoir Induk tersebut kemudian dialirkan secara gravitasi melalui jaringan distribusi utama (JDU) dan jaringan distribusi pembagi (JDP) sepanjang 22 kilometer ke daerah pelayanan secara bertahap,” ucap Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur, Rozali Indra Saputra.

Rozali menjelaskan pada tahapan pertama nantinya akan dilanjutkan pembangunan IPA 2 x 300 per detik. Harapannya instalasi SPAM yang mengandalkan intake dari Sungai Sepaku secara keseluruhan di rencanakan akan terbangun IPA 3 x 300 per detik seiring dengan proyeksi pelayanan terhadap persil bangunan baru dan pertumbuhan penduduk di KIPP selanjutnya.

Pembangunan SPAM Sepaku terdiri dari IPA berkapasitas 300 liter per detik dengan progres fisik sebesar 85 persen. Instalasi tersebut akan menggunakan instrumen SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) dengan penggunaan sensor, pengontrol logika dan aktuator sebagai instrumen smart system untuk mengendalikan dan memantau kondisi kualitas, kuantitas dan kontinuitas air layak minum yang akan distribusikan.

"Sementara untuk jaringan perpipaannya, dengan panjang 16 kilometer menggunakan pipa yang berkualitas food grade berukuran diameter 1000 mm, progresnya saat ini sebesar 86,7 persen,” ujar Rozali.

Lebih lanjut, Rozali menjelaskan pompa 2 x 300 per detik sudah hadir di IKN segera di install dan setting di IPA. Selanjutnya dalam waktu dekat pihaknya menuntaskan pekerjaan konstruksi sipil serta memastikan instalasi MEP (Mechanical, Electrical, and Plumbing) berfungsi dengan baik.

"Di awal Juli 2024 sudah dapat melakukan project commissioning distribusi air layak minum hingga kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)," ungkap Rozali.

Pemanfaatan teknologi Ozon sebagai green technology pada pengolahan air minum diterapkan juga di IPA Sepaku, melalui 3 tahapan ozonisasi sebagai metode sterilisasi, perlindungan terhadap mikroorganisme, jaringan distribusi, penghilangan zat organik dari gangguan korosi dan kontaminasi. Metode ini berperan penting demi menjamin produk air minum yang aman dikonsumsi di Nusantara.

SPAM Sepaku tahap I ditargetkan akan melayani 22 Persil bangunan antara lain Istana Negara, Kemensetneg, Paspampres, Kemenko 1, 2, 3, dan 4. Kemudian Amphitheater, Galeri, Service Area, Rusun ASN. Lalu rumah tapak jabatan menteri hingga fasilitas umum lainnya seperti hotel dan rumah sakit.

Baca juga artikel terkait PROYEK IKN atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin