Menuju konten utama

Puluhan Polisi Bersiaga di Asrama Brimob Petamburan pada 24 Mei

Hingga 24 Mei 2019, puluhan polisi bersenjata laras panjang masih berjaga di pintu masuk Asrama Brimob Petamburan. 

Puluhan Polisi Bersiaga di Asrama Brimob Petamburan pada 24 Mei
Tim Inafis melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pascabentrok polisi dan perusuh, di kompleks Asrama Brimob, Jakarta, Rabu (22/5/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Setelah terjadi kerusuhan pada 22 Mei 2019, aparat kepolisian masih bersiaga menjaga Asrama Brimob Petamburan, Jalan KS Tubun III, Jakarta Barat pada hari ini.

“Seluruh anggota bersiaga, dibantu dengan masyarakat,” kata seorang personel Brimob, yang enggan menyebutkan namanya, ketika ditemui di Asrama Brimob Petamburan, Jumat (24/5/2019).

Di pintu masuk asrama polisi itu, ada 30-an polisi berpakaian sipil yang berjaga dengan membawa senjata laras panjang. Di sana, juga ada Unit K-9 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya.

Selain itu, lima karangan bunga berjejer di sekitar lokasi pembakaran mobil yang dilakukan massa saat menyerbu Asrama Brimob Petamburan pada 22 Mei dini hari lalu. Sepuluh unit mobil yang terbakar di depan Asrama Brimob Petamburan juga masih berjejer dengan dikelilingi garis polisi.

Karangan bunga itu menarik perhatian warga dan pengendara yang melintas di jalan dekat asrama polisi. Sebagian warga juga ada yang berswafoto di dekat karangan bunga itu.

“Kemarin sore hanya dua karangan bunga, sekarang jadi lima,” ujar penjaga warkop di sekitar lokasi, Agung.

Menurut Agung, warungnya masih buka ketika massa membakar mobil-mobil di depan Asrama Brimob, sekitar pukul 03.00 WIB, 22 Mei dini hari. Saat massa datang, ia mengaku bergegas pergi. Beruntung, tidak ada kerusakan di warungnya.

Kepolisian mengumumkan telah menangkap 442 orang yang diduga perusuh dalam aksi massa pada 21-23 Mei 2019. Hal itu disampaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Mohammad Iqbal.

"Jadi, pada aksi massa 21-22 Mei itu ada dua segmen. Pertama, massa peserta aksi damai yang spontanitas. Kedua, massa perusuh yang sengaja menyusup untuk membuat rusuh," ujar Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (23/5/2019), seperti dikutip Antara.

Menurut Iqbal, para perusuh itu ditangkap di sejumlah tempat seperti sekitar Kantor Bawaslu, Patung Kuda, Sarinah, Slipi, Menteng, dan Petamburan.

Iqbal mengklaim, polisi juga menemukan senjata tajam, busur panah, bom molotov, batu, petasan, dan uang tunai yang diduga untuk membiayai aksi dari tangan pelaku.

Baca juga artikel terkait AKSI 22 MEI atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom