Menuju konten utama
Proyek Jalan Trans Papua

Puluhan Karyawan Tewas, Menteri PUPR Hentikan Pembangunan Sementara

Pembangunan jalan Trans Papua segmen 5 dihentikan sementara oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, terkait tewasnya puluhan karyawan BUMN  PT. Istaka karya.

Puluhan Karyawan Tewas, Menteri PUPR Hentikan Pembangunan Sementara
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. ICom/Am IMF-WBG/Zabur Karuru

tirto.id - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menghentikan pembangunan jalan Trans Papua segmen 5 sementara waktu, mengingat telah terjadi penembakan terhadap puluhan karyawan BUMN PT. Istaka karya oleh Kelompok bersenjata, beberapa hari lalu.

"Karena kejadian ini, semua di segmen 5 kita hentikan, yang di ruas Mamugu sampai Wamena kita hentikan semua. Sesuai rekomendasi polisi," kata Basuki.

Basuki mengatakan hal tersebut saat konferensi pers di Kementerian PUPR, Selasa (4/12/2018) pagi.

Basuki juga membenarkan bahwa kejadian penambakan puluhan karyawan BUMN tersebut terjadi di salah satu daerah di wilayah segmen 5, jalan Trans Papua, khususnya di antara Kali Aorak (km 102+525) dan Kali Yigi (km 103+975).

"Itu benar terjadi di sana," kata Basuki.

Segmen 5 sendiri merupakan jalan Trans Papua yang digarap oleh PT. Istaka Karya (14 jembatan) dan PT. Brantas Abipraya (21 jembatan). Segmen 5 meliputi wilayah Wamena, Habema, Kenyam, dan Mamugu sepanjang 278 km.

"Kami sedang membangun dan menyelesaikan penyempurnaan koneksifitas tanah Papua. Tujuannya agar mobilitas perjalanan tak hanya melewati jalur udara lagi," kata Basuki.

Pada Minggu (2/12/2018), dilaporkan ada pembunuhan puluhan karyawan PT Istaka yang sedang melakukan pengerjaan pembangunan jembatan Distrik Yall.

Belum dapat dipastikan berapa orang yang tewas. Namun, laporan awal menyebut 24 pekerja tewas dibunuh dan 10 lainnya berhasil melarikan diri dan diamankan tokoh masyarakat setempat.

Belum dapat dipastikan perkembangan terbaru dari dugaan pembunuhan ini akibat sulitnya komunikasi. Kapolda Papua Irjen Polisi Martuani Sormin di Jayapura mengatakan, pengerahan aparat keamanan untuk menyelidiki dugaan pembunuhan ini sudah dilakukan sejak Senin (3/12/2018).

Namun, menurut Kapolda, jalan menuju lokasi dihalangi dengan dengan dahan-dahan pohon di sepanjang jalan, sehingga anggota kembali ke Wamena.

Pada Selasa (4/12/2018) pagi anggota kembali diberangkatkan. Kapolda berharap evakuasi dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN DI PAPUA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Yandri Daniel Damaledo