tirto.id - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, dibentuk oleh Menko Polhukam Mahfud MD untuk menginvestigasi pembunuhan empat warga termasuk pendeta Yeremia Zanambani di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, selesai bekerja. Laporannya akan disampaikan Senin pekan depan.
"Hasilnya nanti akan kami serahkan kepada Pak Menko dan [dia] sendiri pada hari Senin (19 Oktober) akan menyampaikan," kata Sekretaris Menkopolhukam Tri Soewandono dalam konferensi pers, Sabtu (17/10/2020).
Sejak bekerja dua pekan dari 1 Oktober, TGPF memeriksa setidaknya 42 saksi, terdiri dari 40 saksi di Intan Jaya dan dua di Jayapura.
Ketua TGPF Intan Jaya Benny Mamoto dalam konferensi pers yang sama mengatakan saksi yang diperiksa oleh tim Intan Jaya terdiri atas istri korban, keluarga, serta warga Hitadipa yang menolong, membawa, dan memakamkan korban. TGPF juga memeriksa 16 anggota TNI-Polri.
Mereka juga menanyakan kepada penyidik, direktur penyidikan umum kepolisian setempat, serta saksi yang berada di Hitadipa tetapi tinggal di Sugapa.
"Kami sebanyak mungkin menampung aspirasi masyarakat," kata Benny.
Sementara tim Jayapura, selain memeriksa saksi, juga menggelar dialog dengan tokoh gereja, jajaran Pemprov Papua, Polda Papua, Kodam Cendrawasih, dan para pegiat HAM di Jakarta. "seperti Imparsial, Amnesti Internasional, Setara Institute, dan Komnas HAM," kata anggota Tim TGPF Rizal Mustary.
Saat melakukan investigasi, Jumat (9/10/2020), anggota TGPF Intan Jaya Bambang Purwoko ditembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri. Prajurit Faisal Akbar juga menjadi korban tembak di pinggang.
Pendeta Yeremia Zanambani, Ketua Klasis Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Hitadipa di Intan Jaya, tewas ditembak pada Sabtu sore, 19 September 2020. Menurut lima sumber warga sipil yang diwawancarai Tirto—tiga di distrik tersebut, satu di Nabire, satu di Jakarta—pendeta Yeremia ditembak oleh TNI.
Persekutuan Gereja-Gereja Baptis West Papua menolak TGPF bentukan Mahfud karena "tidak independen." "Para pelaku penembakan membentuk dan juga terlibat langsung dalam tim investigasi," kata Presiden Persekutuan Gereja-Gereja Baptis West Papua Socratez S. Yoman, Senin (5/10/2020).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino