tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan program pemeliharaan rutin jalan dan jembatan bakal menyerap 17.157 tenaga kerja. Program ini akan dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT).
"Program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi," kata Basuki dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Selasa (5/4/2020).
Proyek ini adalah salah satu realisasi program dari realokasi anggaran PUPR tahun 2020 yang dibuat untuk mendukung percepatan penanganan COVID-19. Tujuan utama proyek ini adalah mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran, terutama di pedesaan.
Dalam situs resmi PUPR disebutkan kalau realokasi bersumber dari penghematan alokasi perjalanan dinas dan rapat, juga pembatalan paket-paket kontraktual yang belum lelang.
Anggaran yang dialokasikan untuk PKT sebesar Rp11,21 triliun. Rp518,44 miliar untuk pemeliharaan rutin jalan sepanjang 47.017 km, dan Rp110,56 miliar untuk pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 496,08 km. Masing-masing diproyeksikan menyerap 12.197 dan 4.960 tenaga kerja.
"Anggaran tersebut digunakan untuk pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan berupa pembersihan rutin drainase, pembersihan bangunan pelengkap jembatan, pembersihan perlengkapan jalan yakni patok dan rambu, pengecatan sederhana median jalan dan jembatan, pemotongan rumput pada bahu jalan, dan untuk upah pekerja," kata Basuki.
PUPR juga sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk membeli 10 ribu ton karet langsung dari petani sebagai bahan campuran aspal karet, serta Rp25 miliar untuk pembelian resin sebesar 800 ton untuk pengecatan marka jalan.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Rio Apinino