tirto.id - Ibnu Khajar adalah Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) saat ini. Namanya disebut-sebut dalam laporan Tempo soal dugaan penyelewengan dana donasi ACT. Selain penyelewengan dana, Ibnu Khajar juga dituding melakukan kudeta pada Ahyudin, pendiri ACT yang sudah menjadi Presiden ACT selama 13 tahun.
Ibnu Khajar menampik kabar bahwa presiden sebelumnya, Ahyudin, dipaksa untuk menandatangani surat pengunduran diri pada 11 Januari 2022.
"Perihal kata-kata kasar yang kami sampaikan itu tidak terjadi. Kita bersyukur sebenarnya dengan lapang dada, pemimpin sebelumnya (Ahyudin) menandatangani surat pengunduran diri," ujar Ibnu dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (4/7/2022), dikutip Antara News.
Sebelumnya, dalam laporan investigasi Tempo menyebutkan bahwa pergeseran pimpinan dari Ahyudin ke Ibnu Khajar dilakukan secara paksa. Ahyudin mengaku bahwa pada 11 Januari sekitar 40 orang datang ke ruang kerjanya.
Menurut Ahyudin, mereka memaksa dirinya untuk menandatangani surat pengunduran diri saat itu juga. Bahkan ia menyebut rombongan itu tak akan bubar sebelum Ahyudin menandatangani surat tersebut.
Ibnu Khajar menampik semua anggapan tersebut dan menyebut bahwa pengunduran diri dilakukan secara sadar dan damai. Menurut dia, ada kesadaran kolektif baik dari pusat maupun cabang yang ingin memperbaiki kekurangan di dalam lembaga.
Ia pun menampik telah terjadi kudeta pimpinan. Pengunduran diri Ahyudin, kata Ibnu, menjadi titik balik pembenahan serta restrukturisasi lembaga. Di antara elemen yang dibenahi itu salah duanya perihal gaji dan kendaraan operasional.
Besaran gaji Ketua Dewan Pembina ACT disebut-sebut menerima sekitar Rp250 juta. Sedangkan pejabat di bawahnya seperti Senior Vice Presiden menerima sekitar Rp150 juta, Vice Presiden Rp80 juta, direktur eksekutif Rp50 juta, dan direktur Rp30 juta per bulannya.
Tapi Ibnu tidak mau menyebut berapa besaran gaji yang asli, kendati dia menyebut telah terjadi pemangkasan gaji sebesar 50-70 persen bagi para petingginya sejak Januari 2022.
Hal lainnya yang diperbaiki perihal operasional kendaraan. Sebelumnya, para petinggi ACT disebut telah menerima kendaraan operasional berupa mobil Alphard, CRV, dan Pajero Sport.
Profil Ibnu Khajar
Dalam laman LinkedIn-nya, Ibnu Khajar menuliskan ia pernah menjabat sebagai Marketing Director Global Wakaf, salah satu organisasi kemanusiaan yang didirikan oleh Ahyudin dan merupakan bagian dari ACT.
Ibnu menempuh pendidikan sarjananya (magister) di Universitas Bina Nusantara (Binus) mengambil program studi Teknologi Informasi.
Dalam laman yang sama, ia menuliskan dirinya sebagai "pesantren entrepreuneur, community developmnet consultant, CSR implementation partner, dan leadership & motivation trainer."
Sebelum akhirnya menjadi Presiden ACT saat ini, pria asal Banten ini pernah menjadi Wakil Presiden ACT atau Aksi Cepat Tanggap. Ia juga merupakan Marketing Director di Global Wakaf Corporation dan Global Qurban.
Global Qurban mengelola program untuk menghubungkan umat Islam antarnegara. Global qurban telah berhasil mendistribusikan hewan qurban dari masyarakat muslim Indonesia dan dunia ke 45 negara miskin.
Ibnu mengklaim, organisasinya berhasil mengirimkan kurban ke negara konflik kemanusiaan seperti Palestina, Suriah, Somalia, Afrika utara, Rohingya, Irak, Afghanistan, dan lain-lain.
Editor: Addi M Idhom