Menuju konten utama

Siapa Didasalie Lebah Ganteng Penerjemah Subtitle Film?

Mengenal Didasalie Lebah Ganteng, penerjemah subtitle film yang viral mengumumkan sosok aslinya ke publik.

Siapa Didasalie Lebah Ganteng Penerjemah Subtitle Film?
Didasalie/Lebah Ganteng. (Instagram/@didasalie)

tirto.id - Sosok Didasalie menyita perhatian publik usai dirinya mengaku sebagai sosok asli dari Lebah Ganteng. Nama Lebah Ganteng tentu sudah tak asing bagi penggemar film di Indonesia karena telah bertahun-tahun menyediakan subtitle film secara gratis.

Belum lama ini sosok Lebah Ganteng akhirnya mengungkap identitas aslinya ke hadapan publik. Kemunculan sosok asli Lebah Ganteng langsung membuat kehebohan tersendiri di kalangan warganet. Kata kunci Lebah Ganteng bahkan sempat menjadi trending topic di X dengan lebih dari 15 ribu postingan.

Keberadaan Lebah Ganteng mungkin menjadi musuh bagi para sineas karena tindakannya dianggap ilegal. Namun, warganet tetap berbondong-bondong mengucapkan terima kasih karena Lebah Ganteng dianggap berjasa, terutama sebelum platform streaming film OTT marak seperti sekarang.

Profil Didasalie Lebah Ganteng

Lebah Ganteng adalah nama samaran yang digunakan oleh penerjemah film berbahasa asing. Bagi mereka yang sering mengunduh film di situs-situs ilegal, Lebah Ganteng merupakan pahlawan karena selalu menyediakan subtitle dengan kualitas yang baik.

Lebah Ganteng sering menyediakan subtitle dari berbagai versi atau kualitas film unduhan. Misalnya HDRip, Web-DL, hingga kualitas Bluray/BRRip yang dianggap paling baik dan jernih.

Meski bukan satu-satunya subber yang terkenal di Indonesia, tapi ia menjadi populer karena subtitle-nya yang dinilai berkualitas. Bahasa dan timing dari subtitle-nya selalu pas dan akurat sehingga memudahkan banyak orang dalam menikmati film-film luar.

Tak sedikit istilah-istilah asing yang diterjemahkan dengan baik ke bahasa Indonesia sehingga mudah dipahami oleh penonton film. Bahkan, terkadang Lebah Ganteng menerjemahkan dialog asing dengan menyisipkan kata-kata atau istilah lucu yang lebih relate bagi orang Indonesia.

Lebah Ganteng sendiri diketahui kerap berinteraksi dengan para penikmat film melalui akun Instagram @dokter_ngesot. Namun, sejak Januari 2022 lalu, Lebah Ganteng memberi pengumuman resmi bahwa ia sudah berhenti membuat subtitle.

Ia juga mengaku tidak pernah berkaitan atau bekerja sama dengan situs mana pun. Meski demikian, Lebah Ganteng mengaku tidak berhenti bermain media sosial dan akan berbagi informasi seputar film atau menuliskan review seperti biasa.

Setelah bertahun-tahun ‘menghilang’ dari dunia subtitle Indonesia, Lebah Ganteng kembali memberi pengakuan mengejutkan. Melalui story @dokter_ngesot, Lebah Ganteng mengaku akan segera menutup akunnya. Namun, para penggemar masih bisa tetap menyapanya melalui akun aslinya, yaitu @didasalie.

“Berhubung sudah lama tidak aktif, maka akun ini akan ditutup dalam waktu dekat. Teman-teman yang ingin menjalin silaturahmi atau sekadar mengenal saya, bisa mampir ke Instagram pribadi saya @didasalie. Terima kasih banyak teman-teman atas supportnya selama ini. Regards, Lebah Ganteng,” tulisnya.

Tak pelak akun @didasalie pun langsung jadi sorotan netizen. Setelah bertahun-tahun misterius, warganet akhirnya mengetahui wajah asli di balik nama Lebah Ganteng yang legendaris. Sayangnya, tak banyak informasi yang dapat digali dari akun @didasalie, kecuali bahwa si pemiliknya terlihat suka traveling dan mengunjungi berbagai tempat seperti Bromo dan Jogja.

Postingan foto akun @didasalie pun tidak terlalu banyak. Dari tahun 2022 sampai sekarang, setidaknya hanya ada 11 foto yang diunggah dan menampilkan sosok asli pria yang selama ini dikenal sebagai Lebah Ganteng.

Sampai tulisan ini dibuat, akun @didasalie telah memiliki lebih dari 3,2 ribu pengikut. Foto-fotonya pun dibanjiri banyak komentar dari warganet yang rata-rata memberikan ucapan terima kasih atas subtitle film yang pernah dibuatnya dulu.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Balqis Fallahnda & Dipna Videlia Putsanra