Menuju konten utama

Profil Elwizan Aminudin Dokter Gadungan Klub Sepak Bola & Timnas

Biodata Elwizan Aminudin, dokter gadungan di PSS Sleman dan Timnas Indonesia yang ditangkap pada Rabu (24/1/2024) dan setelah buron sejak 2021.

Profil Elwizan Aminudin Dokter Gadungan Klub Sepak Bola & Timnas
Dokter gadungan inisial EA (42) yang sempat bekerja di PSS Sleman dan Timnas U-19 akhirnya diamankan. instagram/Polrestasleman

tirto.id - Elwizan Aminudin alias EA, dokter gadungan di beberapa klub sepak bola Indonesia akhirnya ditangkap pada Rabu (24/1/2024). Elwizan Aminudin merupakan dokter gadungan di Perserikatan Sepakbola Sleman (PSS Sleman) dan Tim Nasional (Timnas).

Penangkapannya ini memakan waktu cukup lama, karena ia telah menjadi buronan sejak Desember 2021. Kepolisian Resort (Polresta) Sleman mengumumkan penangkapan Elwizan Aminudin melalui Instagram resminya, Selasa (30/01/2024).

Kapolresta Sleman Kombes Pol. Yuswanto Ardi, menjelaskan bahwa Elwizan Aminudin sering berpindah tempat selama tiga tahun buron dengan status sebagai DPO.

Baru-baru ini Elwizan Aminudin berhasil diringkus kepolisian di Cibodas, Tangerang. Penangkapannya tersebut pun tak lepas dari partisipasi dan kerja sama yang baik dari masyarakat. Menurut Kasat Reskrim AKP Riski Adrian, penangkapan Elwizan Aminudin sempat terkendala karena ia sering ganti identitas.

"Karena sering berpindah tempat tinggal dan ganti identitas KTP, hal inilah yang menjadi kendala dalam melacak keberadaan tersangka," ungkapnya seperti yang dikutip dari Instagram @Polrestasleman.

Akibat perbuatannya, Elwizan Aminudin dijerat dengan pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama enam tahun, atau pasal 378 KUHP dengan hukuman penjara selama empat tahun.

Biodata Elwizan Aminudin

Elwizan Aminudin (42) adalah seorang dokter gadungan yang telah mengelabui dunia sepak bola Indonesia selama 11 tahun. Dokter gadungan yang kerap disapa Amin ini lahir pada 25 April 1981 di Bireun, Aceh.

Berdasarkan rilis Mapolresta Sleman, Elwizan mengklaim telah bekerja sebagai dokter untuk setidaknya sembilan tim dalam rentang waktu 2013 hingga 2021.

Sembilan tim tersebut antara lain, Persita Tangerang, Barito Putra, Timnas Indonesia U-19, Bali United, Madura United, hingga Sriwijaya FC. Ia juga sempat menjadi dokter untuk Timnas U-19, sebelum akhirnya diangkat ke Kalteng Putra dan terakhir PSS Sleman.

Tercatat selama bekerja di PSS Sleman, Elwizan Aminudin menerima gaji bulanan sebesar Rp15.000.000 dan sempat memperoleh kenaikan gaji menjadi Rp25.000.000. Akibat hal itu, klub PSS Sleman mengalami kerugian mencapai Rp245.100.000.

Kedok Elwizan sebagai dokter gadungan terbongkar saat bekerja di PSS sejak Februari 2020 sampai Desember 2021. Saat itu, seorang dokter dengan akun X (Twitter) @igbalamin89 membuat unggahan yang menyebut Aminudin tidak terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan juga Kolegium Kedokteran Indonesia (KKI).

Setelah unggahan tersebut beredar, manajemen PSS Sleman melaporkannya kepada Polres Sleman. Laporan tersebut diajukannya pada Desember 2021.

Amin yang mulai mengetahui identitasnya terbongkar izin pamit pulang ke Palembang dengan alasan orang tuanya sakit. Sejak saat itu, Amin tak pernah kembali dan ditetapkan sebagai DPO.

Sepak terjang Amin di sembilan klub sepak bola Indonesia tersebut bermodalkan ijazah pendidikan kedokteran palsu dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Setelah melalui verifikasi lebih lanjut, ijazah No: 5752/UN11/WA.01.00/2021 dari Universitas Syiah Kuala yang digunakannya terbukti palsu.

Sebelum bekerja sebagai dokter gadungan di beberapa tim sepak bola, Amin bekerja sebagai kondektur bus kota, di Tangerang. Masih menurut keterangan pihak Polresta Sleman, Amin juga memiliki usaha jual kelontong.

Korban Salah Diagnosa Elwizan Aminudin

Dampak negatif dari tindakan dokter gadungan Elwizan Aminudin dirasakan oleh beberapa atlet sepakbola Indonesia. Setidaknya ada dua atlet sepak bola Timnas Indonesia dan satu atlet junior PSS Sleman yang menjadi korban salah diagnosa dokter gadungan Elwizan Aminudin.

Berikut adalah beberapa atlet yang menjadi korban dari kesalahan diagnosis Elwizan Aminudin:

1. Saddam Emiruddin Gaffar

Saddam Emiruddin Gaffar adalah striker berbakat dari Timnas U-22. Ia sempat mengalami cedera ACL pada lutut kirinya selama pertandingan dalam seri 2 BRI Liga 2021/2022 dan mendapat diagnosa dari Amin.

Hasil pemeriksaan dari dokter gadungan tersebut menyimpulkan bahwa cedera tersebut disebabkan oleh tekanan atau stres pada bagian luar lutut. Amin menyarankan agar Saddam absen selama enam hingga delapan bulan dan memberikannya rekomendasi untuk melakukan artroskopi rekonstruksi ACL.

2. Ernando Ari Sutaryadi

Seorang kiper dari Timnas U-23 yang berasal dari Persebaya Surabaya, juga menjadi korban dokter gadungan Aminudin.

Dia hampir memutuskan untuk pensiun dini karena cedera serius pada bahunya saat berpartisipasi dalam TC Timnas U-19. Dokter gadungan itu menyarankan agar dia beristirahat tanpa perlu melakukan operasi.

3. Rizza Fadillah

Seorang anggota tim junior PSS Sleman, mengalami cedera pada ligamen kakinya. Menurut diagnosa Aminudin, Rizza didiagnosis mengalami masalah pada ligamen ACL.

Cedera tersebut memaksa dia untuk menjalani proses pemulihan sepanjang tahun 2021. Amin juga merancang program khusus untuk mengatasi gelombang cedera di antara seri 2 dan seri 3.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy