tirto.id - Thomas Lembong tengah menjadi perhatian publik usai baru-baru ini ia telah melangsungkan siaran langsung di TikTok bersama Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1, Anies Baswedan.
Thomas Lembong atau biasa disapa Tom Lembong merupakan salah satu Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN).
Thomas melakukan siaran langsung bersama Anies Baswedan, sebab pengusaha ternama di Tanah Air ini disebut-sebut memiliki pengaruh yang lumayan besar untuk menarik atensi masyarakat.
Thomas dan Anies melangsungkan siaran langsung di platform TikTok pada Sabtu malam, 6 Januari 2024. Hal itu dilakukan dalam rangka kampanye sekaligus menarik atensi masyarakat, terutama kalangan milenial dan Gen Z.
Beranjak dari hal tersebut, lantas seperti apa sebenarnya profil sosok Thomas Lembong dan bagaimana sepak terjang kariernya sebelum gabung Timnas AMIN?
Biodata Thomas Lembong dan Jejak Karier Sebelum Gabung AMIN
Thomas Lembong lahir di Jakarta pada 4 Maret 1971 (usia 53 tahun pada 2024). Jauh sebelum jadi Co-Captain di Timnas AMIN, Tom pernah menjabat sebagai menteri di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.
Tom dipercaya Presiden Jokowi menduduki jabatan Menteri Perdagangan Indonesia periode 2016-2019. Tom sebenarnya juga memiliki latar belakang pengusaha.
Jauh sebelum itu, Tom juga pernah bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di New York dan Singapura pada tahun 1995.
Tom kemudian melanjutkan perjalanan kariernya menjadi bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia pada 1999-2000.
Dari segi pendidikannya, pemilik nama asli Thomas Trikasih Lembong yang disebut sebagai salah satu pengusaha ternama di Indonesia ini, rupanya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup cemerlang.
Diketahui, Tom adalah lulusan Harvard University pada 1994. Di sana ia mengambil jurusan arsitektur dan perancangan kota.
Karier Tom kian cemerlang ketika di tahun 2000-2002 ia dipercaya menjadi kepala divisi sekaligus wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Setelah namanya kian dikenal publik, Tom sempat mendirikan Quvat Management, perusahaan dana ekuitas swasta yang didirikan pada 2006.
Tak berhenti sampai situ, di tahun 2012, Tom menjadi presiden komisaris PT Graha Layar Prima atau dikenal Blitz Megaplex.
Menginjak tahun 2013, Tom mencoba menginjakkan kaki di dunia politik. Saat itu, ia dipercaya menjadi penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur DKI Jakarta.
Tom kemudian dipercaya menjadi Menteri Perdagangan di era pemerintahan Presiden Jokowi pada 2016-2019.
Setelah merampungkan tugasnya sebagai menteri, Tom sempat bertugas di Dewan Penasihat Internasional Institut Kajian Strategis Internasional (IISS) di London.
Penunjukan Tom menjadi Co-Captain Timnas AMIN saat ini tidak terlepas dari perannya yang pernah ditunjuk Anies juga saat Capres Nomor Urut 1 itu tengah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Tom ditunjuk menjadi Ketua Dewan PT Jaya Ancol.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra
