Menuju konten utama

Siapa Bung Towel dan Komentarnya Tentang Naturalisasi Timnas

Bung Towel mengkritik kebijakan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong yang menaturalisasi pemain. Siapa sebenarnya Bung Towel dan bagaimana kritiknya?

Siapa Bung Towel dan Komentarnya Tentang Naturalisasi Timnas
Ekspresi pesepak bola Timnas Indonesia Shayne Pattynama (kanan) bersama Rizky Ridho (kedua kiri) setelah kalah dari Timnas Australia seusai pertandingan babak 16 besar Piala Asia 2023 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Minggu (28/1/2024).ANTARAFOTO/Yusran Uccang/nym.

tirto.id - Nama Bung Towel mencuat selama Timnas Indonesia mengikuti Piala Asia 2024. Dia sempat melempar kritik terhadap kebijakan naturalisasi pemain Timnas Indonesia. Lantas, siapa Bung Towel dan bagaimana kritiknya?

Bung Towel telah dikenal sebagai komentator dan pengamat sepak bola tanah air. Pada Desember 2023 lalu, pria bernama lengkap Tommy Welly itu menyenggol kebijakan Timnas Indonesia untuk menaturalisasi pemain.

Kritik Bung Towel tentang naturalisasi pemain merupakan respon kepada Shin Tae-yong (STY), pelatih Timnas Indonesia, yang sempat membuat perbedaan mengenai mentalitas pemain lokal dan naturalisasi. Bagi STY, pemain Indonesia lebih sering dirundung ketakutan akan kekalahan dibanding pemain naturalisasi.

Poin itu menjadi sasaran Bung Towel. Menurut Bung Towel, Shin Tae-yong justru menganggap remeh mental pemain lokal. Ia pun menagih tanggung jawab STY yang seharusnya dapat memperbaiki kelemahan tersebut selama 4 tahun melatih Timnas Indonesia.

Di samping itu, Bung Towel juga tak luput mengarahkan kritik kepada PSSI. Sebagai federasi sepak bola Indonesia, PSSI dianggap terlalu gencar menaturalisasi pemain. Di mata Bung Towel, hal itu membuat kompetisi tanar air yang sejatinya menjadi pabrik untuk memproduksi pemain timnas justru dipertanyakan.

Sebelum Piala Asia 2024 bergulir, PSSI memang telah berhasil membantu para pemain keturunan untuk memperoleh status WNI. Sebut saja Justin Hubner (Wolverhampton Wanderers/Inggris), Sandy Walsh (KV Mechelen), hingga Ivar Jenner (Jong Utrecht/Belanda).

Selama Piala Asia 2024, para pemain keturunan itu menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia. Pasukan Shin Tae-yong berhasil tembus ke babak 16 besar, sebuah prestasi tertinggi yang baru ditorehkan Garuda untuk pertama kali di turnamen tersebut.

Profil Bung Towel, Komentator yang Kritik Timnas Indonesia

Komentar pedas Bung Towel tidak hanya menyangkut program naturalisasi pemain Timnas Indonesia. Ia juga tak absen dalam mengomentari kiprah Indonesia di Piala Asia 2024, terutama dalam memenuhi target di kejuaraan benua kuning itu.

Target Shin Tae-yong untuk membawa Timnas Indonesia lolos dari fase grup Piala Asia 2024 menjadi titik tolak komentar Bung Towel. Ia mengatakan, apabila Garuda gagal ke 16 besar, maka PSSI harus mengevaluasi kinerja STY yang selama ini sudah diberi kesempatan dan fasilitas.

Pada akhirnya, Timnas Indonesia melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2024 via jalur peringkat 3 terbaik. Langkah Garuda baru terhenti setelah disisihkan Australia 4 gol tanpa balas. Meski begitu, Bung Towel tetap menjadi pembicaraan karena dikenal lewat kritik-kritiknya terhadap Timnas Indonesia dan STY.

Jauh sebelum kritik Bung Towel terhadap Timnas Indonesia mengemuka, Bung Towel adalah seorang komentator dan pengamat sepak bola. Ia memiliki nama lengkap Tommy Welly, sedangkan sebutan "Bung Towel" merupakan sapaan akrabnya dalam publik sepak bola tanah air.

Bung Towel lahir di Bandung pada 5 Maret 1971 dan kini berusia 52 tahun. Ia berasal dari keluarga penyuka olahraga. Ayahnya adalah seorang mantan pemain sepak bola yang kemudian menjadi pelatih klub.

Bakat sang ayah ternyata menurun kepada Bung Towel. Sejak kecil, Bung Towel sudah aktif bermain sepak bola. Bidang tersebut memang tak membuat dirinya menjadi pesepakbola. Namun, ia juga kemudian tak bisa dipisahkan dari dunia si kulit bundar.

Bung Towel menempuh pendidikan S-1 di Universitas Padjadjaran (Unpad). Dia masuk jurusan Jurnalistik di Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM).

Selama menjadi mahasiswa, Bung Towel mulai bekerja di Harian Umum Bandung Pos dengan tugas khusus di desk olahraga. Pengalaman ini menjadi batu loncatan penting dalam kariernya sebagai pengamat dan komentator sepak bola.

Ketika kompetisi teratas antar klub tanah air masih bertajuk Indonesia Super League (ISL), Bung Towel sering muncul di stasiun televisi ANTV sebagai komentator. Peran itu semakin memperkuat reputasinya dalam dunia sepak bola nasional.

Karier Bung Towel terus melejit seiring berjalannya waktu. Dia tidak hanya menjadi analis dan komentator untuk kompetisi domestik seperti ISL, melainkan juga untuk kompetisi internasional seperti Liga Champions dan berbagai Liga Eropa lainnya.

Selain berperan sebagai komentator, Bung Towel juga pernah dipercaya sebagai General Manager Football Development di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Bung Towel sering membagikan pandangannya tentang sepak bola maupun menyampaikan kritik pedas kepada pihak federasi. Kini, hal itu ia salurkan via kanal Youtube GOCEK BUNG TOWEL. Video yang diunggah di kanal tersebut mencapai 317 dan jumlah subscriber-nya tercatat sebanyak 113 ribu.

Baca juga artikel terkait TIMNAS INDONESIA atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Ahmad Yasin & Iswara N Raditya