Menuju konten utama

Priyo Alihkan Dukungan untuk Setya Novanto

Kandidat calon Ketua Umum Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan telah melakukan pertemuan empat mata dan bersepakat untuk mengalihkan dukungannya kepada Setya Novanto

Priyo Alihkan Dukungan untuk Setya Novanto
Para calon ketua umum partai golkar dari kiri ke kanan, Mahyudin, Aziz Syamsuddin, Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, dan Syahrul Yasin Limpo bergandengan tangan seusai memberi keterangan pers di sela musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) partai Golkar 2016 di Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5). Antara Foto/Nyoman Budhiana.

tirto.id - Kandidat calon Ketua Umum Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan telah melakukan pertemuan empat mata dan bersepakat untuk mengalihkan dukungannya kepada Setya Novanto sebelum voting pemilihan Ketua Umum Golkar dilakukan Selasa dini hari.

"Saya sudah mengadakan pertemuan empat mata dan bersepakat untuk mendukung Setya Novanto sekaligus mengalihkan dukungan," kata Priyo di Munaslub Golkar di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Selasa, (17/5/2016).

Menurut Priyo, kesepakatan itu dibangun kurang lebih pukul 02.00 WITA, di kamar 1510 di Hotel Bali Nusa Dua Convention Center.

"Kesepakatan ini terinspirasi dari pembicaraan sebelumnya yang saya lakukan dengan Pak Aburizal Bakrie dan Pak Luhut, secara terpisah," kata Priyo.

Meskipun demikian Priyo tidak menyebutkan detail kesepakatan antara dirinya dengan Novanto, yang jelas hasil voting menunjukkan Setya Novanto terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2014-2019.

"Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, kita tetapkan pak Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar," ujar Ketua Sidang Munaslub Nurdin Halid di arena Munaslub di Nusa Dua Bali, Selasa, (17/5/2016).

Perolehan suara delapan bakal calon Ketua Umum DPP Partai Golkar menunjukkan:

Ade Komarudin memperoleh 173 suara, Setya Novanto memperoleh 277 suara, Airlangga Hartarto memperoleh 14 suara, Mahyudin dua suara, Priyo Budi Santoso satu suara, Aziz Syamsuddin 48 suara, Indra Bambang Utoyo satu suara, Syahrul Yasin Limpo 27 suara dan suara tidak sah berjumlah 11, sehingga total suara 554.

Dari hasil tersebut, seharusnya calon Ade dan Novanto masih harus menjalani pemilihan tahap kedua karena keduanya memenuhi perolehan suara 30 persen. Akan tetapi, kandidat Ketua Umum Syahrul Yasin Limpo menyarankan agar Ade menganggap hasil tersebut final, tanpa harus melakukan pemilihan putaran kedua.

Ade Komarudin kemudian menyatakan agar Novanto segera ditetapkan sebagai Ketua Umum tanpa perlu ada pemilihan putaran kedua.

Baca juga artikel terkait GOLKAR

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Mutaya Saroh & Mutaya Saroh