tirto.id - Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed (MBZ) mengungkapkan bahwa negaranya dengan Indonesia telah membentuk kesepakatan kerjasama investasi senilai 21 miliar dolar AS. Nilai tersebut telah disepakati sejak 2023 dan tersebar di berbagai sektor bisnis yang ada di Indonesia.
"Pada tahun 2023 telah disepakati sejumlah perjanjian kerjasama dengan nilai melebih 21 miliar dolar di Indonesia dan kita masih berupaya untuk senantiasa meningkatkan kerjasama investasi kita," kata MBZ di Abu Dhabi, Rabu (17/7/2024).
MBZ juga merunut jejak kerjasama antara UEA dengan Indonesia yang dilakukan selama rezim kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dia menyebut di 2014, kedua negara telah menyepakati kerjasama non-migas dengan nilai 2,7 miliar dolar AS.
"Sejak yang mulia menjabat sebagai presiden Indonesia pada 2014 volume perdagangan kedua negara non-migas antara Uni Emirat dan Indonesia saat itu mencapai 2,7 miliar dolar AS, namun pada tahun kemarin volume perdagangan kedua negara mencapai 4,4 miliar dolar AS," kata dia.
Dia menyebut nilai investasi yang mengalami peningakatan di setiap tahun menjadi tanda keberhasilan hubungan bilateral kedua negara. Dia memuji Jokowi yang menurutnya telah menaruh perhatian khusus kepada UEA.
"Ini semua menjadi cermin keberhasilan perkembangan yang sangat maju yang dicapai oleh kedua negara dalam periode ini dengan kekuatan keinginan bersama dan juga perhatian khusus dai yang mulia saudaraku presiden untuk memajukan kerja kedua negara," kata dia.
Dirinya berharap kontribusi UEA untuk investasi di Indonesia semakin berkembang. Terutama setelah ada tawaran dari Jokowi untuk mengembangkan sektor energi terbarukan, sektor perdagangan dan pendidikan kesehatan.
"Dengan penandatanganan CEPA pada 2022 telah menjadi titik perubahan yang sangat besar yang telah berkontribusi dan akan terus melakukan kontribusinya dalam memperluas kerjasama ekonomi kedua negara dan membantu peningkatan pembangunan bersama baik dari Indonesia maupun Emirat," kata MBZ.
Dalam forum yang sama, Jokowi melaporkan perkembangan ekonomi di Indonesia seperti progres pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dan hilirisasi yang disebut Jokowi mendapat sokongan investasi dari UEA.
"Terkait kerja sama investasi strategis, investasi UEA dan Indonesia makin kuat dan salah satu yang menjadi fokus Indonesia saat ini adalah pembangunan ibu kota baru, Nusantara dan hilirisasi industri," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi memuji UEA sebagai negara perundingan perjanjian perdagangan bilateral dengan berbagai negara maupun upgrading Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA).
Selain itu, Jokowi mengatakan UEA adalah negara Timur Tengah yang bekerjasama dengan Indonesia. Dia juga menyambut baik kerjasama pembayaran antara BCA dan Bank Central UEA, kemudian pembangunan kapal LED untuk Angkatan Laut UEA yang dibuat oleh PT PAL Indonesia.
"Saya yakin semua ini akan memberikan manfaat positif bagi perdagangan kedua negara," kata Jokowi.
Jokowi juga membahas mengenai kerja sama iklim dan energi bersih antara UEA dan Indonesia. Jokowi menyebut UEA telah berinvestasi dengan membangun pembangkit listrik tenaga Surya di Cirata, Jawa Barat.
"Yang akan dikembangkan hingga 500 megawatt," kata Jokowi.
Dirinya juga menyebut kerjasama di bidang riset antara BRIN dengan lembaga riset nuklir milik UEA, ENEC (Emirates Nuclear Energy Corporation).
Kerja sama tersebut telah menghasilkan Mangrove Research Center di Bali dan kerja sama pembangkit listrik tenaga nuklir.
"Terima kasih yang mulia untuk dukungan nyata bagi transisi energi Indonesia," kata Jokowi.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang