Menuju konten utama

Presiden: Kita Vaksinasi Ulang Korban Vaksin Palsu

Pemerintah akan melaksanakan vaksinasi ulang terhadap para korban vaksin palsu yang yang telah didata oleh Kementerian Kesehatan, Puskesmas, maupun Bareskrim.

Presiden: Kita Vaksinasi Ulang Korban Vaksin Palsu
Presiden Joko Widodo. Antara foto/Andika Wahyu.

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan melaksanakan vaksinasi ulang terhadap para korban vaksin palsu yang telah didata dan ditelusuri, baik oleh Bareskrim, Puskesmas, maupun Kementerian Kesehatan.

Hal tersebut diungkapkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut saat mengunjungi Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7/2016). Kunjungan tersebut terkait kasus vaksin palsu yang meresahkan masyarakat dalam beberapa pekan terakhir.

“Pada hari ini, pagi ini, kita melaksanakan vaksinasi ulang untuk korban-korban vaksin palsu yang telah didata yang telah ditelusuri baik oleh Bareskrim, oleh Puskesmas, maupun oleh Kemenkes,” kata Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan, di sekitar wilayah Ciracas yang terdata sampai saat ini ada 167 korban vaksin palsu, namun hari ini baru dilakukan vaksin ulang terhadap 36 korban.

Presiden menegaskan, vaksinasi ulang akan dilakukan bertahap sampai seluruhnya terselesaikan sesuai data yang ada. “Jadi memang bertahap hari ini, besok diundang lagi berikutnya diundang lagi sampai semuanya terselesaikan sesuai dengan data-data yang telah dilakukan," katanya.

Mantan Gubernur DKI itu datang ke Puskesmas Ciracas salah satunya untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang benar.

"Masyarakat mendapatkan informasi yang benar mendapatkan penjelasan yang baik, baik dari Puskesmas maupun dari kementerian dan juga pelayanan dari Kemenkes dari Dinkes di DKI," katanya.

Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan agar masyarakat tetap tenang karena menurut dia, kasus vaksin palsu menyangkut waktu yang lama dan perlu kehati-hatian.

"Perlu penelusuran dalam jangka panjang sehingga yang dirugikan dari adanya vaksin ulang ini nanti betul-betul terdata, ini prosesnya agak panjang jadi perlu didata perlu ditelusuri sehingga betul-betul nanti yang menjadi korban itu bisa kita tangani," katanya.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz