tirto.id - Perusahaan Bio Farma dan Arabio menjalin kerja sama untuk memperluas jangkauan distribusi vaksin ke Timur Tengah dan Afrika Utara. Kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi ini akan menyuplai vaksin polio ke organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Dirjen Farmasi dan Alkes PT Bio Farma, Lucia Rizka, mengatakan selama ini Pemerintah Arab Saudi memberikan bantuan pendanaan selama 10 tahun untuk mendukung pemberantasan penyakit polio di dunia.
"Diharapkan nanti produknya akan disuplai dari Bio Farma. Karena itu, kita berharap Bio Farma juga meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produksi dari vaksin polio tersebut," kata Lucia, dalam keterangan resmi yang diterima kontributor Tirto, Rabu (26/2/2025).
Lucia menjelaskan Bio Farma merupakan industri vaksin yang besar dan telah menyuplai lebih dari 150 negara dengan adanya kerja sama dengan Pemerintah Arab Saudi.
Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, menjelaskan kerja sama ini sebagai langkah strategis untuk memperluas akses vaksin secara global.
Di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, lanjut Shadiq, Arabio akan menjadi pusat manufaktur dan distribusi utama vaksin Bio Farma dengan produk yang dipasarkan, yaitu produksi vaksin difteri, tetanus, dan polio.
"Ini merupakan komitmen bersama dalam meningkatkan keamanan kesehatan global," jelas Shadiq.
CEO Arabio, Abdulrahman Almutairi, menuturkan kolaborasi ini akan mendukung kapasitas manufaktur regional dan inovasi di bidang life science.
Abdulrahman menjelaskan Bio Farma dan Arabio memiliki peran penting memastikan akses vaksin berkualitas tinggi di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara.
"Kami siap bekerja sama dengan saudara kami di Bio Farma, untuk menghadapi perjalanan ke depan dalam membangun masa depan yang lebih sehat di Kawasan Timur Tengah," kata Abdulrahman.
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama