Menuju konten utama

Presiden Jokowi Resmikan Holding BUMN Pariwisata InJourney

Presiden Jokowi meresmikan upaya penyatuan (holding) perusahaan BUMN di sektor pariwisata bernama InJourney di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Presiden Jokowi Resmikan Holding BUMN Pariwisata InJourney
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pernyataan tentang Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS), di Jakarta, Selasa (4/1/2022). ANTARA FOTO/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden.

tirto.id -

Presiden Jokowi meresmikan upaya penyatuan (holding) perusahaan BUMN yang bergerak di sektor pariwisata bernama InJourney di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (13/1/2022).
Dalam sambutan, Jokowi menegaskan peran pariwisata sangat penting bagi devisa Indonesia. Ia mengatakan, pendapatan Indonesia dari sektor pariwisata mencapai 10 miliar dolar AS dan bisa menyediakan 13 juta lapangan kerja sebelum pandemi. Kini, sektor ini terdampak parah akibat pandemi COVID-19.
"Oleh sebab itu, kondisi seperti ini (pandemi COVID-19) harus kita hadapi dan kita tidak boleh patah arang, dan kita harus memanfaatkan ini sebagai titik balik untuk melakukan sebuah lompatan. Momentum untuk melakukan penataan, momentum untuk melakukan transformasi, membangun sebuah ekosistem yang lebih kuat dan tangguh," kata Jokowi, Kamis (13/1/2022).
Jokowi menilai banyak unit usaha pariwisata yang bisa dikelola holding. Ia mencontohkan mulai penerbangan, pengelolaan airport, jumlah hotel yang mencapai 120 hotel hingga destinasi wisata seperti Nusa Dua, Mandalika, Likupang, Borobudur, dan Taman Mini. Hal tersebut belum termasuk soal kerajinan tangan.
"Ini kalau di-holding-kan akan menjadi sebuah kekuatan yang besar dan saya yakin, insyaallah Pak Dirut Pak Dony, dengan pengalaman yang panjang di bidang ini mampu melakukan itu," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan, holding BUMN pariwisata adalah sebuah keharusan. Ia beralasan, tidak sedikit perusahaan BUMN bergerak secara sendiri-sendiri. Padahal BUMN-BUMN hingga anak usaha dan cucu usaha bisa bergerak optimal jika disatukan.
"Yang kita lihat yang lalu-lalu, BUMN-BUMN beserta anak dan cucunya ini berjalan sendiri-sendiri, tidak terkonsolidasi, sehingga menjadi lemah, lemah, lemah, lemah," kata Jokowi.
"Kalau ini nanti kita konsolidasikan dan holding, ini akan menjadi sebuah kekuatan besar. Karena kecil, kecil, kecil, tadi berjalan sendiri tidak terintegrasi, tidak terhubung satu sama yang lain karena memang sudah jalan sendiri-sendiri,” tambahnya.
Presiden mengingatkan agar pembentukan holding BUMN Pariwisata bernama InJourney ini harus menjadikan holding BUMN pariwisata bergerak lebih gesit, lincah, dan profesional. Ia menilai, hal tersebut merupakan kunci dari manajemen tata kelola yang lebih efisien dan sederhana.
“Jangan sampai justru muncul keribetan-keribetan baru atau memindahkan persoalan-persoalan lama ke bentuk persoalan-persoalan baru,” tegas Jokowi.

Baca juga artikel terkait HOLDING BUMN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Bisnis
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri