tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih dibayangi potensi tekanan yang cukup besar pada sesi perdagangan hari ini, Selasa (23/10/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.702 sampai dengan 6.899.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya menyebut, pola pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang menguji support level terdekat dan masih dibayangi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar dalam rentang jangka pendek.
Tak hanya itu, fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar rupiah juga turut memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan IHSG. Namun, kata William, momentum ini dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang.
“Di sisi lain masih minimnya sentimen cukup menjadi tantangan untuk dapat mendorong kenaikan IHSG, hari ini IHSG berpotensi bergerak dalam rentang terbatas,” kata William dalam riset hariannya.
Berikut beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi cuan pada perdagangan hari ini:
- BBNI
- TBIG
- AALI
- BBRI
- KLBF
- AKRA
- MYOR
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup turun pada Senin (23/10/2023) mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG melemah 107,21 poin atar 1,57 persen ke posisi 6.741,96. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 12,88 poin atau 1,41 persen ke posisi 899,01.
“Bursa Asia kompak melemah menyusul pelemahan di Wall Street pada perdagangan Jumat kemarin, setelah risiko konflik antara Israel dan Hamas semakin meluas, serta masih adanya ancaman meningkatnya tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS) dalam jangka waktu lebih lama,” kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dikutip dari Antara.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang