tirto.id -
"Saya juga pada saatnya juga akan minta waktu kepada Pak Jokowi, kami tetap ingin melaksanakan demokrasi yang dewasa. Yang baik, yang santun. Supaya demokrasi kita kelihatan sangat matang dewasa," katanya, di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (15/8/2018) malam.
Hal ini disampaikan Prabowo seusai diterima Wakil Presiden, Jusuf Kalla, di rumah dinas. Kalla berbincang sekitar 50 menit dengan Prabowo dan bakal calon wakil presiden, Sandiaga Uno. Setelah itu ketiganya menemui para wartawan yang telah menunggu.
Prabowo mengatakan, dia belum dapat menyampaikan secara pasti waktu untuk bertemu dengan Jokowi. Namun, menurut dia, rencana pertemuan tersebut akan berlangsung setelah 17 Agustus 2018.
Ia menyampaikan hubungan baik dengan Kalla telah berlangsung puluhan tahun dan menjadi sahabat sejak lama. Meskipun keduanya juga pernah menjadi rival dalam pemilihan presiden namun tak menghalangi untuk terus bersahabat.
Hal senada diungkapkan Kalla dalam kesempatan itu. "Inikan politik seperti disampaikan Pak Prabowo tadi kami hanya bersaing lima tahun sekali, persahabatan puluhan tahun, persahabatan tidak boleh putus karena lima tahunan," katanya.
Prabowo dan JK tercatat pernah 2 kali bersaing di pemilu presiden. Mereka pertama bertemu di Pilpres 2009. Saat itu Prabowo menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri, dan JK menjadi capres didampingi Wiranto. Pada 2014, JK menjadi cawapres Jokowi Bertemu Prabowo-Hatta Rajasa.
Prabowo akui meminta restu pada JK agar dapat menghadapi pemilu 2019 dengan lancar. Ia juga mengaku akan meminta waktu untuk bertemu Joko Widodo (Jokowi) bakal calon presiden petahana yang menjadi lawan politiknya sejak 2014.
"Mohon restu kami akan melakukan pekerjaan untuk rakyat. Jadi demikian pada saatnya ya kami juga akan minta waktu Pak Jokowi. Kami tetap ingin melaksanakan demokrasi yang dewasa, baik, santun, supaya demokrasi kita kelihatan sangat matang, dewasa, dan sebagainya," tutur Prabowo.
Menanggapi pernyataan Prabowo, JK berkata bahwa dirinya harus berada di tengah dalam pelaksanaan Pilpres 2019. Ia memilih posisi di tengah karena jabatannya selaku wapres saat ini.
"Saya ini sebagai wapres harus berada di semua pihak, tidak bisa berpihak. Sebagai politisi bisa saja kita berpihak tapi sebagai wapres harus menjaga hubungan dengan seluruh elemen bangsa," kata JK.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri