Menuju konten utama

PPP Kini Jadi Setuju Sistem Pemilu Tertutup usai Bertamu ke PDIP

Romahumurziy menilai PPP selalu diuntungkan pada saat sistem pemilu proporsional tertutup dilakukan pada masa lalu.

PPP Kini Jadi Setuju Sistem Pemilu Tertutup usai Bertamu ke PDIP
Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbincang saat melakukan pertemuan di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (26/3/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengungkapkan sistem pemilu tertutup memiliki sejumlah keuntungan bagi partainya bila diterapkan. Apabila menilik sejarah, menurut Romahurmuziy PPP selalu diuntungkan pada saat sistem pemilu proporsional tertutup.

"Proporsional tertutup akan lebih menguntungkan PPP. Karena sejarah menunjukkan angka-angka maksimal PPP diperoleh saat sistem Pemilu tertutup," kata Romahurmuziy dalam keterangannya, Senin (7/3/2023).

Dirinya menilai dengan sistem pemilu tertutup, orang akan lebih melihat partai daripada individu caleg. Baginya, ideologi partai lebih layak diperjuangkan daripada hanya membawa nama individu saat berkampanye.

"Memperjuangkan lambang ka'bah lebih mudah disosialisasikan kepada pemilih. Terutama aktivis masjid dan pesantren," jelasnya.

Romahurmuziy menganggap konstituennya akan lebih ikhlas bila yang diperjuangkan ada partai daripada hanya individu caleg. Karena PPP dianggap memiliki nilai yang melekat dalam ajaran masyarakat di Indonesia.

"Memperjuangkan lambang dan nilai-nilai perjuangan partai lebih terasa keikhlasannya ketimbang membela orang per orang," terangnya.

Selain itu, dia melihat peran DPP PPP kurang berfungsi secara optimal, karena caleg PPP bekerja sendirian dan DPP tidak bisa melakukan intervensi. Oleh karenanya, sistem pemilu tertutup diklaim bisa membuat garis komando yang lebih terarah, dari DPP hingga ranting PPP dalam proses perjuangan politik.

"Dewan pimpinan partai nanti akan lebih berfungsi maksimal dalam menggunakan garis komando di setuap tingkatan," jelasnya.

Meski demikian, Romahurmuziy tidak dalam posisi yang memperjuangkan sistem pemilu tertutup. Dia menyatakan siap dengan sistem pemilu apapun, baik terbuka atau tertutup.

"Kita bersiap saja hadapi kemungkinan. Bukan berubah haluan," pungkasnya.

PPP melalui Romahurmuziy diketahui bertamu ke kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu 1 Maret 2023 pekan lalu dan disambut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Pertemuan antara Hasto dengan Romy baru ramai dibicarakan publik setelah diunggah Romy di akun instagram pribadinya @romahurmuziy. Salah satu yang dibicarakan adalah menyamakan persepsi atas situasi dan kondisi politik nasional, serta membicarakan sistem pemilu yang sedang diuji materi di Mahkamah Konstitusi (MK).

Sebelumnya, delapan dari sembilan fraksi Parpol di DPR RI menolak sistem pemilu proporsional tertutup atau hanya memilih partai masing-masing Fraksi Golkar, Gerindra, Demokrat, NasDem, PAN, PKB, PPP dan PKS. Hanya satu fraksi yang menginginkan sistem pemilu proporsional tertutup yakni PDI-P.

Seluruh fraksi yang menolak, lantas mengajukan surat pernyataan sikap bersama meminta MK tetap konsisten dengan putusannya pada 2008 Pemilu digelar menggunakan sistem proporsional terbuka dengan memilih orang atau Calon Legislatif (Caleg) sesuai dalam pasal 168 ayat 2, Undang-undang Pemilu tahun 2017.

Baca juga artikel terkait SISTEM PEMILU PROPOSIONAL TERTUTUP atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto