tirto.id - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) ke-16 di Papua berlangsung tahun ini.
"Beliau (Lukas Enembe) menyampaikan bahwa prinsipnya semua sudah siap dan kami juga melaporkan maka pelaksanan PON itu pada tanggal 2-15 Oktober 2021," kata Amali usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/3/2021).
Hal tersebut diputuskan setelah rapat terbatas kelanjutan PON dan Peparnas yang sempat ditunda pada tahun 2020 antara Presiden Jokowi, jajaran kementerian terkait serta Gubernur Papua Lukas Enembe di Istana Negara Jakarta.
Zainuddil menyebut pemerintah belum menentukan konsep pelaksanaan PON maupun Peparnas di Papua. Akan tetapi, ia menyebut pemerintah akan menjadikan pelaksanaan Olimpiade 2021 di Tokyo, Jepang sebagai role model pelaksanaan PON maupun Peparnas 2021.
Mereka akan melihat apakah penerapan olimpiade tanpa penonton, sebagian atau ada semua penonton lewat penerapan protokol kesehatan.
Politikus Golkar ini menegaskan pemerintah tidak akan memundurkan lagi pelaksanaan PON dalam kondisi apapun.
"Tidak ada penundaan PON karena ini sudah sempet kita tunda pada tahun 2020," kata Zainuddin.
Ia kemudian mengatakan, pemerintah akan mengantisipasi dengan program vakinasi. Ia mengatakan, pemerintah akan memberikan vaksinasi kepada seluruh atlet, pelatih dan tenaga pendamping. Ia bahkan menyebut, Jokowi ingin para warga sekitar pelaksanaan PON sudah divaksin sebelum perlombaan berlangsung.
"Arahan bapak presiden seluruh kontingen akan divaksin baik atlet pelatih offcial tenaga pendukung bahkan jg bapak presiden mengarahkan masyarakat di sekitar. Sekitar-sekitar venue itu harus divaksin untuk memastikan bahwa pada saat bulan Oktober nanti mereka sudah tervaksin semuanya," katanya.
Amali lantas yakin vaksinasi bisa terlaksana sesuai target presiden. "Kalau dilihat dari perjalanan pelaksanaan kegiatan vaksinasi, saya kira saya juga optimis bahwa nanti pada saatnya itu sudah tervaksin semuanya," ungkapnya.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali