tirto.id - Mabes Polri menjamin DKI Jakarta dalam kondisi aman saat ada Aksi 22 Mei saat pengumuman rekapitulasi nasional Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Aparat TNI dan Polri tetap menjamin bahwa Jakarta aman. Densus 88 terus memburu kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang akan memanfaatkan momentum yang ada di Ibu Kota," kata Dedi, di Mabes Polri, Senin (20/5/2019).
Pernyataan ini menyikapi imbauan sejumlah keduataan besar (kedubes) di Jakarta kepada warganya untuk menghindari Aksi 22 Mei.
Menurut Dedi, imbauan kedubes tak bisa lepas dari isu terorisme di Indonesia.
"Imbauan itu karena mereka mengikuti perkembangan penanganan terorisme di Indonesia selama 19 tahun," ucap Dedi.
Kedubes, kata dia, betul mengenai informasi yang diberikan oleh Polri ihwal terorisme berdasarkan fakta yang akurat. Dedi menyatakan imbauan itu hak kedubes bagi warga negaranya.
"Mana mungkin Polri membuat skenario penangkapan sepanjang masa. Sama seperti kami ingin mengungkap kejadian Bom Bali yang dikira rekayasa. Kami berupaya ungkap jaringan terorisme selama 19 tahun," kata dia.
Kredibilitas Polri, kata dia, diakui oleh dunia internasional dan banyak negara belajar kepada Kapolri perihal penanganan terorisme.
Hingga saat ini, tercatat ada Kedubes Amerika Serikat, Australia, dan Arab Saudi yang mengimbau warganya di Jakarta untuk berhati-hati saat Aksi 22 Mei.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali