Menuju konten utama

Politikus PKS Tak Yakin Prabowo Maju Sebagai Capres Gerindra

Nasir Djamil menyatakan bahwa dirinya tidak yakin Prabowo akan mencalonkan diri sebagai capres di Pilpres 2019. Menurutnya, tiket pencalonan tersebut akan diberikan ke orang lain.

Politikus PKS Tak Yakin Prabowo Maju Sebagai Capres Gerindra
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (5/4/2018). FOTO/Lalu Rahadian

tirto.id - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil tak yakin Ketua Umum Gerindra akan maju sebagai calon presiden (capres) dari Gerindra di Pilpres 2019.

"Saya punya analisis itu tiket itu [tiket capres] akan diberikan ke orang lain. Yang paling berkesempatan untuk mendapatkan itu adalah GN (Gatot Nurmantyo)," kata Nasir, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).

Nasir menilai Prabowo saat ini sudah tidak memiliki logistik yang cukup untuk maju sebagai capres. Karena, menurutnya, dana logistik mantan Danjen Kopassus tersebut sudah banyak terkuras saat Pilpres 2014 lalu.

"Saya nggak tahu selama 5 tahun kemarin ini dia sudah mendapatkan logistik balik atau tidak. Tapi saya punya firasat Prabowo tidak maju," kata Nasir.

Saat ini, kata Nasir, di internal PKS juga tengah terjadi silang pendapat terkait dukungan kepada Prabowo atau Gatot sebagai capres. Hal inilah menurutnya salah satu faktor yang membuat partainya belum memastikan berkoalisi dengan Gerindra.

Nasir mengaku menjadi bagian yang mendukung Gatot sebagai capres dari Gerindra daripada Prabowo.

Pada 11 April lalu, Gerindra telah mendeklarasikan Prabowo sebagai satu-satunya capres dalam rakornas di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Wakil Ketua DPP Gerindra, Fadli Zon menyatakan keputusan tersebut sudah bulat dan tidak dapat diganggu gugat.

"Kemarin di Bogor seluruh pimpinan dari DPD dan dewan pembina hadir menyampaikan pandangan umum yang merupakan pernyataan. Setelah itu mereka menandatangani. Jadi ada penandatanganan oleh ketua dan sekretaris DPD semua. Itu menjadi hasil rapimnas," kata Fadli, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).

Sehingga, menurut Fadli, partainya sudah pasti memajukan Prabowo sebagai capres dan tidak ada nama lain yang menjadi pembahasan di internal Gerindra, termasuk Gatot.

"Kalau ada yang berbeda pendapat tentang pencalonan Pak Prabowo saya kira pada saatnya akan mendapatkan sanksi partai. Dan itu tidak ada sampai saat ini," kata Fadli.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yandri Daniel Damaledo