Menuju konten utama

Politikus PDIP dan Kabaharkam Bahas Dugaan Ketidaknetralan Polri

Kabaharkam Polri, Komjen Fadil Imran, membantah dugaan bahwa polri tidak netral. Ia juga memastikan Polri tidak anti-kritik.

Politikus PDIP dan Kabaharkam Bahas Dugaan Ketidaknetralan Polri
Politikus PDIP Henry Yosodiningrat dan Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran usai pertemuan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/2/2024). tirto.id/Ayu Mumpuni

tirto.id - Politikus PDIP, Henry Yosodiningrat, melakukan pertemuan dengan Kabaharkam Polri, Komjen Fadil Imran, untuk membahas dugaan ketidaknetralan polri pada Pemilu 2024.

Secara teknis, dugaan itu berupa menginstruksikan Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) tiap polda untuk memenangkan salah satu paslon. Ketidaknetralan itu bahkan disebut berdasarkan instruksi dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Pertemuannya dengan Fadil, kata Henry, untuk mengonfirmasi apakah hal tersebut hoaks atau memang benar terjadi. Meskipun sebenarnya, kata Henry, dirinya ingin langsung mengonfirmasi kepada Kapolri.

“Saya tadi sudah dijelaskan bahwa tidak pernah ada arahan dari Kapolri soal ini,” kata Henry di kantor Baharkam Polri, Senin (12/2/2024).

Dijelaskan Henry, informasi yang diterimanya sudah tersebar di media sosial. Maka itu, dia juga mencoba mengklarifikasi kepada Dirbinmas di sejumlah polda.

Beberapa Dirbinmas, kata Henry, menyebutkan tidak pernah dikumpulkan oleh Kapolri di suatu tempat atau pun menerima telepon dari jenderal bintang empat itu. Saat pertemuan dengan Fadil, Henry mengaku dijelaskan bahwa informasi yang diterimanya tidak benar.

Fadil Imran menambahkan, pihaknya telah mendapatkan penjelasan dari Henry Yosodiningrat soal tuduhan ketidaknetralan Polri ini. Dia memastikan, Polri netral dalam gelaran pemilu. Terlebih, tambahnya, soal netralitas sudah diatur di Undang-undang Kepolisian hingga Peraturan Kapolri.

“Dengan klarifikasi dari beliau (Henry), saya harap informasi yang beredar di masyarakat bisa segera dipahami dengan baik. Kami luruskan semua,” tutur Fadil.

Di sisi lain, Fadil memastikan bahwa Polri tidak anti-kritik. Menurutnya, seluruh kritikan yang dilontarkan oleh masyarakat akan menjadi bahan evaluasi.

“Tentunya, masukan ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk instirusi yang modern agar sesuai dengan harapan masyarakat,” ujarnya.

Diungkapkan Fadil, seluruh masyarakat diimbau agar tidak mudah terpengaruh dengan hoaks. Dia meminta masyarakat memeriksa kembali informasi yang diterima sebelum mengunggah di media sosial.

“Saya pikir persoalan ini sudah selesai. Tugas kami sekarang memastikan mengawal proses ini dengan baik sampai terpilih pemimpin nasional,” ucap Fadil.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash news
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Irfan Teguh Pribadi