tirto.id - 750 anggota kepolisian Bangkok pada Selasa (27/12/2016) melancarkan penggrebekan terhadap Kuil Wat Phra Dhammakaya yang diduga menjadi tempat pencucian uang. Para pengikut kepala biara Buddha tersebut menghalangi pintu masuk menuju kuil saat polisi bersiap menggerebek kompleks kuil luas di wilayah utara Bangkok itu.
Upaya polisi untuk memasuki kompleks kuil di dekat bandara internasional Don Muang di ibu kota Thailand itu dan memeriksa kepala biara beberapa bulan lalu sia-sia. Saat polisi bersiap memasuki kuil, wartawan Reuters melihat ratusan biarawan dan pengikutnya di dalam kompleks kuil. Sebagian menutup pintu masuk, yang lain mengenakan penutup muda dan melantunkan sutra Buddha.
Kuil Wat Phra Dhammakaya memiliki banyak pengikut dan didukung oleh politikus-politikus berpengaruh Thailand serta pebisnis setempat, namun para kritikus mengatakan kuil mengeksploitasi masyarakat dan agama demi uang. Kejaksaan Thailand menyatakan bahwa pada November mereka akan menuntut Kepala Biara Phra Dhammachayo dan empat lainnya dengan tuduhan berkonspirasi untuk melakukan pencucian uang dan menerima barang-barang hasil curian.
"Tujuan dari operasi hari ini adalah untuk menyingkirkan penghalang apa pun, termasuk pagar. Kami menunggu perintah soal kapan harus menggerebek kuil," kata Khempak Photipak, pejabat kepolisian yang bertanggung jawab dalam operasi tersebut.
Pengurus kuil menyatakan ada sekitar 10 ribu orang di dalam kompleks kuil. Serangkaian skandal korupsi, seks, dan narkoba yang melibatkan sejumlah biarawan di sejumlah kuil telah membuat umat Buddha di Thailand menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan