Menuju konten utama

Polisi soal Intimidasi Pentas Teater Butet-Agus: Silakan Lapor

Polri mengklaim telah bersikap netral, terutama saat Pemilu 2024. Namun, ia tetap meminta masyarakat agar membuat laporan jika ada polisi yang tak netral. 

Polisi soal Intimidasi Pentas Teater Butet-Agus: Silakan Lapor
Seniman Butet Kertaradjasa mejawab pertanyaan awak media saat jumpa pers pementasan teater berlakon 'Para Pensiunan' di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/12/2019). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/hp.

tirto.id - Mabes Polri buka suara soal anggota polisi diduga mengintimidasi seniman Butet Kartaredjasa dan sastrawan Agus Noor saat menggelar pertunjukan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugraha, mengklaim pihaknya telah bersikap netral, terutama saat masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, ia tetap meminta masyarakat agar membuat laporan jika ada aparat kepolisian yang tak netral.

Sandi pun meminta warga agar tidak berspekulasi atas hal yang menimpa Butet dan Agus Noor.

"Polisi netral dalam kegiatan-kegiatan yang sudah diselenggarakan, apalagi dalam pemilu. Apabila ada oknum yang tidak sesuai ketentuan, silakan dilaporkan," ucap Sandi kepada awak media, Selasa (5/12/2023).

"Jadi, kita tidak usah berpersepsi, tidak usah berandai-andai," lanjutnya.

Sandi menyebutkan, media pengaduan kinerja anggota Polri yang tak sesuai ketentuan tersebar di berbagai tempat. Misalnya, Propam Mabes Polri atau Propam Polda.

Dalam kesempatan itu, ia juga meminta masyarakat agar tidak berspekulasi atas isu Polri tidak netral ketika masa Pemilu 2024.

"Propam menunggu. Propam Mabes [Polri], Propam Polda, Propam Polres. Jadi jangan dibuat isu-isu yang lain," ucap Sandi.

Butet dan Agus Noor menggelar pertunjukan satir politik di TIM pada 1 Desember 2023. Sebelum pertunjukan berlangsung, sejumlah anggota polisi dari Polsek Cikini mendatangi lokasi pertunjukan itu.

Kepolisian meminta penyelenggara membuat surat pernyataan yang mencantumkan agar tak menunjukan penampilan bermuatan politik.

Surat itu lantas ditandatangani oleh Butet. Isi surat tersebut, di antaranya, yakni komitmen penanggung jawab tidak kampanye pemilu dan menyebarkan bahan kampanye pemilu.

Agus Noor lalu mengaku bahwa aksi kepolisian itu tergolong dalam aksi intimidasi terhadap seniman.

"Selepas era Orde Baru, baru kali ini, sebagai penulis dan sutradara, saya merasakan ketegangan menjelang pementasan. Diminta untuk menandatangani surat pernyataan kalau lakon ini tak menyinggung isu politik. Hehe. Lelucon memang kerap mencemaskan kekuasaan," kata Agus melalui akun instagram @agusnoor_, Selasa

"Padahal ini lakon biasa-biasa saja. Kisah sederhana. Kampung yang sedang mempersipakan pemilihan Lurah Baru," lanjutnya.

Baca juga artikel terkait INTERVENSI POLITIK atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Reja Hidayat