tirto.id - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan memberlakukan sanksi tilang kepada pelanggar ganjil genap di jalur tol saat musim mudik Lebaran 2025. Tilang yang diberlakukan pun melalui Electronic Traffict Law Enforcement (ETLE).
"Penindakan pelanggarnya menggunakan ETLE statis," kata Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso, kepada reporter Tirto, Senin (24/3/2025).
Dia menjelaskan, tidak hanya penindakan dengan ETLE statis, nantinya pelanggar juga akan dikeluarkan dari tol bila sedang menerapkan kebijakan ganjil genap.
"Bukan diputar balik, tapi dialihkan ke jalur-jalur yang tidak berlaku gage. Ke jalur arteri, karena pemberakuan gage kan hanya pada penggal-penggal jalan tertentu, panjang jalannya pun bervariasi," ucap Slamet.
Menurut Slamet, penerapan sanksi ETLE tidak berlaku bagi semua pelanggaran. Sebab, Operasi Ketupat 2025 yang bertujuan mengamankan jalannya arus mudik dan balik lebaran ini bersifat kemanusiaan.
Sebelumnya diberitakan, Korlantas Polri mengumumkan penerapan ganjil genap mulai Km 47 Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 414 Tol Semarang-Batang dan Km 31-Km 98 Tol Tanggerang-Merak.
Ganjil genap ini mulai diberlakukan pada Kamis (27/3/3035) pukul 14.00 WIB sampai dengan Minggu (30/3/2025) pukul 24.00 WIB.
Dalam pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025, Korlantas Polri juga memberlakukan sejumlah rekayasa lalu lintas.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, mengatakan untuk one way dan contraflow akan diberlakukan di jalan tol Trans Jawa. Hal itu lantaran jalur Trans Jawa menjadi jalur paling banyak dilalui pemudik.
Untuk arus mudik, kata Agus, contraflow akan diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek Km 40 sampai dengan Km 70. Contraflow di jalur ini untuk periode pertama akan diberlakukan mulai Kamis (27/3/2025) pukul 14.00 WIB sampai dengan Sabtu (29/3/2025) pukul 24.00 WIB.
"Periode kedua, diberlakukan mulai Senin, 31 Maret 2025 pukul 13.00-18.00 WIB dan Selasa, 1 April 2025 pukul 11.00-18.00 WIB," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/3/2025).
Dirinci Agus, penerapan jalur untuk contraflow akan berdasarkan radar pengukuran dari Jasamarga. Apabila telah dilewati 5.500 kendaraan, maka contraflow akan berlaku satu jalur.
Kemudian, jika visi rasio kendaraan telah mencapai 6.400 yang melintas, maka akan diberlakukan contraflow dua jalur. Agus mengemukakan bahwa contraflow ini akan diberlakukan juga di dua rest area yang termasuk dalam Km 40 sampai Km 70 apabila terjadi kepadatan.
Menurut Agus, untuk one way akan diberlakukan dari Km 70 Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 414 Tol Semarang-Batang. Skema one way di dua jalur ini, kata dia, diberlakukan mulai Kamis (27/3/2025) pukul 14.00 WIB sampai dengan Sabtu (29/3/2025) pukul 24.00 WIB.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto