Menuju konten utama

PMI-JRCS Kurangi Risiko Bencana Gempa dan Tsunami di Bengkul

Palang Merah Indonesia (PMI) menjalin kerja sama dengan Palang Merah Jepang (JRCS) dalam program bertajuk "Pengurangan Risiko Bencana Terpadu berbasis Masyarakat" terkait pengurangan resiko bencana gempa bumi dan tsunami di tiga kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

PMI-JRCS Kurangi Risiko Bencana Gempa dan Tsunami di Bengkul
petugas gabungan basarnas, polisi dan bnpb mengevakuasi korban gempa saat simulasi penanganan bencana gempa bumi. antara foto/andreas fitri atmoko/foc/16.

tirto.id - Palang Merah Indonesia (PMI) menjalin kerja sama dengan Palang Merah Jepang (JRCS) dalam program bertajuk "Pengurangan Risiko Bencana Terpadu berbasis Masyarakat" terkait pengurangan resiko bencana gempa bumi dan tsunami di tiga kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

"Program itu fokus pada pengurangan risiko bencana gempa bumi dan tsunami," tegas Ketua PMI Provinsi Bengkulu, Syukur Alwi saat peluncuran program kerja sama PMI-JRCS di Bengkulu, Selasa, (12/4/2016), sembari menambahkan bahwa program itu ditargetkan berlangsung selama empat tahun pada sembilan desa di Kabupaten Seluma, Kaur dan Kota Bengkulu.

"Sembilan desa ini belum ditentukan tapi yang jelas ada di tiga kabupaten dan kota yang terpilih," kata Alwi.

Alwi menambahkan, wilayah Bengkulu yang berada di Pantai Barat Sumatera merupakan daerah rawan bencana gempa dan tsunami, sebab berlokasi di pertemuan lempeng aktif Indoaustralia dan Eurasia.

Tabrakan antarlempeng tektonik tersebut membentuk jalur gempa dengan ribuan titik pusat gempa yang menjadikan Indonesia, termasuk Bengkulu sangat rawan gempa bumi.

Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, wilayah Bengkulu yang memiliki pesisir sepanjang 525 kilometer rawan bencana gempa dan tsunami.

"Karena itu kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana gempa dan tsunami perlu terus ditingkatkan," kata Rohidin.

Secara khusus, Rohidin menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Jepang yang membantu warga Bengkulu untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Sementara itu, Perwakilan JRCS Awaludin mengatakan bahwa program ini bertujuan menciptakan masyarakat yang tangguh bencana gempa bumi dan tsunami.

"Saat bencana gempa bumi dan tsunami terjadi, masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko bencana," kata Awaludin. (ANT)

Baca juga artikel terkait INDONESIA atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora