Menuju konten utama

PLN Konversi Penggunaan BBM, PGN Pasok Gas ke 52 Pembangkit

PGN mesti menjamin pasokan gas agar PLN dapat melakukan konversi pembangkit listrik dari berbasis BBM menjadi Liquid Natural Gas (LNG).

PLN Konversi Penggunaan BBM, PGN Pasok Gas ke 52 Pembangkit
Teknisi memeriksa jaringan gas di Mobile Refueling Unit (MRU) milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/12/2019). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

tirto.id - Perusahaan Gas Negara (PGN) menyatakan akan mengejar realisasi penyaluran gas ke PT PLN. Penyaluran gas ini terkait dengan penugasan pemerintah kepada PT PGN melalui Kepmen ESDM Nomor 13 Tahun 2020 yang meminta PGN menjamin pasokan gas agar PLN dapat melakukan konversi pembangkit listrik dari berbasis BBM menjadi Liquid Natural Gas (LNG).

“Ini menjadi fokus kami karena di situ hanya diberikan waktu 2 tahun untuk bisa merealisasikan,” ucap Direktur Utama PGN Gigih Prakoso dalam konferensi pers di Graha PGN, Selasa (21/1/2020).

Penugasan yang diterima PGN ini diberikan juga kepada Pertagas dalam lingkup Pertamina Grup. Dalam kerjasamanya ada sekitar 52 pembangkit listrik berbasis diesel PLN yang bakal diganti bahan bakarnya menjadi gas.

Direktur Komersial PT PGN Dilo Seno Widagdo mengatakan perusahaan plat merah itu telah menyiapkan ladang gas untuk memasok kebutuhan bahan bakar PLTU PLN. Ia menyebutkan salah satunya adalah kilang LNG di Bontang, Kalimantan Timur.

Dari jumlahnya juga tak sedikit lantaran volume yang akan dialoaksikan mencapai 160 million british thermal unit (MMBTU). Ia memastikan volume sebesar itu akan cukup mengisi 52 titik pembangkit PT PLN.

“Dengan agregasi model seperti ini tentu saja kita akan dapat melakukan optimasi suplai chain dengan membuat model-model cluster ring di daerah-daerah timur, daerah Papua, daerah Bali-Nusa. Sehingga memang memberikan value yg lebih baik pada PLN,” ucap Dilo dalam konferensi pers di Graha PGN, Selasa (21/1/2020).

Baca juga artikel terkait GAS PGN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan