Menuju konten utama

PKS Yakin Bisa Jadi Oposisi Jokowi Meski Hanya Bersama Gerindra

PKS belum secara resmi menyatakan diri sebagai oposisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

PKS Yakin Bisa Jadi Oposisi Jokowi Meski Hanya Bersama Gerindra
Logo Partai Keadilan Sejahtera. tirto.id

tirto.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku optimistis mampu menjadi oposisi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI Jokowi-Ma'ruf meski hanya bersama Partai Gerindra. Sebab, menurut PKS, oposisi terbaik itu bukan hanya dengan partai politik, akan tetapi bersama rakyat.

"Siapa pun yang membela kepentingan rakyat, sekecil apa pun dia jadi besar, sedikit apa pun dia jadi banyak. Ingat kisah cicak vs buaya, mana ada cicak menang, tapi ketika cicak didukung oleh rakyat, cicaknya yang menang. Kami tetap yakin," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mardani Ali Sera saat di Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019).

Akan tetapi, Mardani mengatakan, PKS belum secara resmi menyatakan diri sebagai oposisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Sebab, masih menunggu musyawarah majelis syuro PKS.

"Tetapi saya pribadi oposisi kritis dan konstruktif pilihan paling rasional dalam kondisi sekarang," pungkasnya.

Menurutnya, ketika oposisi kuat, yang diuntungkan adalah publik, karena ada sistem check and balance dari oposisi terhadap pemerintah.

Tetapi kalau semua partai politik pindah ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK) dan yang menjadi oposisi hanya sedikit, menurut Mardani, bukan PKS saja yang dirugikan, melainkan masyarakat Indonesia.

Menurut dia, oposisi harus menjadi antitesa dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf selama lima tahun ke depan, seperti apabila presiden dan wakil presiden RI memiliki pernyataan yang liberal, maka akan pihaknya kembalikan ke tengah.

"Kalau Pak Jokowi punya kebijakan yang lambat, kami mau mempercepat. Nah yang untung adalah rakyat dan publik itu sendiri," ucapnya.

Meskipun kondisi saat ini Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) kemungkinan besar akan berpindah ke koalisi pemerintah. Mardani mengatakan, PKS tidak memiliki upaya apa pun untuk mencegah hal tersebut.

Sebab, kata dia, partai memiliki otoritas dan kebebasannya masing-masing dalam menentukan sikap, termasuk pilihan koalisi.

"Tetapi kami bicara di ruang publik, ayo semua rekan-rekan koalisi 02, kita sudah bubar, kita bertransformasi jadi harus kita sama-sama bangun negeri ini. Walaupun jadi oposisi, tapi tetap itu pekerjaan yang mulia," terangnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto