tirto.id - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengungkapkan bahwa partainya siap dengan berkoalisi dengan partai manapun. Termasuk harus melepas kesempatan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk menjadi capres atau cawapres apabila harus diambil sebagai bentuk kompromi dalam berkoalisi dengan partai lain.
Namun Jazilul mengingatkan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan Cak Imin agar menjadi capres hingga masa proses pendaftaran. Karena menurutnya, memperjuangkan Cak Imin merupakan amar muktamar yang harus dilakukan.
"Bagi PKB hanya satu perjuangan yaitu menjadikan Gus Muhaimin sebagai presiden. Hanya itu saja yang menjadi fokus perjuangan PKB saat ini. Karena ini perintah muktamar, sedangkan untuk menjalankan koalisi itu merupakan perintah konstitusi," kata Jazilul saat ditemui di Gedung TVRI pada Senin (17/4/2023).
"Karena untuk mencalonkan presiden harus berkoalisi, dan perlu diingat kalau mencalonkan presiden harus berkompromi. Itulah yang dikenal dengan politik," imbuhnya.
Dirinya mengaku bahwa PKB sebagai partai politik tetap mencari jalan tengah yang saling menguntungkan. Oleh karenanya dia membantah bahwa partainya keras kepala dan tidak mau berkompromi dengan berbagai pihak.
"Prinsipnya PKB itu siap dan bersiap saja berkoalisi dengan siapa pun asal memberikan keuntungan yang sama. Keuntungan yang sejajar dengan yang lain," jelasnya.
Hingga saat ini, PKB masih tergabung dalam Koalisi kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra. Dia menjelaskan bersama Gerindra, kedua partai sudah saling mengikat satu sama lain dalam kesepakatan yang sudah tertuang dalam Piagam Koalisi.
"Kami dengan Gerindra memiliki gentlemen agreement yang sudah diikat sejak 17 Agustus 2022. Kita sudah teken dengan Gerindra. Karena kami paham bahwa Gerindra atau PKB belum memiliki sejarah berkoalisi maka sudah sepantasnya kita saling memahami," ujarnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri