tirto.id - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengusulkan pembubaran Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bilamana PKB dan Gerindra hendak bergabung menjadi satu dalam Koalisi Besar.
Jazilul berpendapat apabila KKIR tidak dibubarkan maka kedua partai akan sulit melangkah dalam berpolitik. Dia mengibaratkan kedua partai ini memaksa masuk ke dalam Koalisi Besar, dapat diibaratkan seperti membuat perjanjian di atas perjanjian lain yang belum terselesaikan.
"Bisa dibayangkan kita ini sedang dalam satu akad dan kemudian membicarakan dengan yang lain. Lebih baik kita selesaikan satu akad ini, baru kemudian melangkah ke yang lain," kata Jazilul saat ditemui Tirto di Gedung TVRI pada Senin (17/4/2023).
Jazilul menambahkan bahwa dalam akad perjanjian dengan Gerindra saat mencetuskan KKIR, tidak ada pembahasan soal bergabung ke koalisi lain. Selain itu, kedua partai tidak mengatur bagaimana proses bubarnya koalisi. Sehingga dengan bubar, koalisi kedua partai akan lebih leluasa dalam bergerak.
"Karena di dalam piagam koalisi kita tidak mengatur kapan bubarnya koalisi. Karena asumsinya tidak ada soal bubarnya Koalisi Besar," jelasnya.
Sebelumnya, Jazilul sempat meragukan mengenai keberadaan Koalisi Besar yang digagas oleh Partai Golkar tersebut. Dia khawatir Koalisi Besar hanya sekedar menjadi wacana yang tak berujung. Berpindah dari satu kantor partai ke kantor partai lain hanya untuk berkumpul tanpa menemukan gagasan yang pasti.
"Wong kita dengan KKIR yang sudah jelas formulanya saja masih kesulitan dalam membahas soal capres dan cawapres. Apalagi kalau hari ini ketemu di sini, besok ketemu di tempat lain. Kita tidak pernah menemukan formula yang tepat," ujarnya.
Dirinya khawatir apabila Koalisi Besar mengalami kerumitan maka akan berpendapat pada proses pengambilan keputusan. Dia berharap apabila Koalisi Besar ini berhasil disepakati, kelima partai bisa duduk bersama dan membahas visi dan misi masa depan koalisi.
"Koalisi itu yang menentukan bukan jumlah partainya tapi formulanya. kalau sudah ketemu formulanya nanti akan mudah selanjutnya," terangnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri