tirto.id - Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menyesalkan keputusan PBNU yang mencopot KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur.
Menurutnya, hal tersebut adalah sanksi yang tidak adil karena sebelumnya Marzuki secara terbuka menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024.
"Itu sanksi yang tidak adil, jangan sewenang wenang. Kita jaga etika dan akhlak kiai serta nahdliyin dari sikap gelap mata," kata Jazilul saat dihubungi Tirto pada Jumat (29/12/2023).
Jazilul menyampaikan banyak pengurus PBNU yang mengalami nasib serupa dengan Marzuki imbas mendukung Anies-Muhaimin. Di antaranya dia menyebut Subhan Makmun dari Brebes dan Gus Salam dari Jombang.
"Ini bukan hanya dialami KH Marzuki, KH Subhan Makmun Brebes, dan Gus Salam Jombang, tapi juga akan dialami oleh tokoh yang lain," ujarnya.
Meski demikian, Jazilul tetap mengapresiasi sikap Marzuki yang berbesar hati menerima putusan dari PBNU. Hal itu, menurutnya, dilakukan untuk meminimalisasi sentimen tertentu di kalangan nahdliyyin.
"Hemat saya, KH Marzuki telah menunjukkan sikap mulia dan istiqomah, ngemong (merawat) aspirasi umat apapun risikonya," kata Jazilul.
Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memastikan pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai ketua PWNU Jawa Timur tidak ada kaitannya dengan politik, melainkan masalah internal organisasi. Salah satunya terkait persoalan PCNU Jombang yang tidak dapat ditangani oleh PWNU Jatim.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Saifullah Yusuf, memastikan surat pemberhentian telah dikirim pada 28 Desember 2023.
“Pemberhentian kami putuskan melalui proses panjang menindaklanjuti usulan dari Rois Syuriah PWNU Jatim,” ungkapnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis (28/12/2023) malam.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, menegaskan, pemberhentian Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Kota Malang, itu dari jabatan Ketua PWNU Jatim bukan disebabkan beda pilihan calon presiden Pemilu 2024.
“Pemberhentian disebabkan sejumlah masalah internal NU yang tidak terkendali. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan masalah politik,” ujarnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi