tirto.id - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Syamsurijal menganggap politikus Partai Golkar Nusron Wahid bukan siapa-siapa di dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Hal ini merespon pernyataan Nusron yang menyebut Ketua Umum PKB sekaligus bakal cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kurang NU (Nahdlatul Ulama). Menurut Nusron, Muhaimin hanya aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan tak pernah aktif di GP Ansor maupun PBNU.
"Orang NU lebih tahu siapa Nusron yang asal mangap dari mulai pakai nama Wahid supaya diakui sebagai dzurriyah dari Mbah Hasyim," kata Cucun saat dihubungi Tirto pada Jumat (10/11/2023).
Cucun menilai selama ini warga NU banyak yang tertipu dengan omongannya Nusron Wahid, karena selama ini hanya berani tampil dan tidak punya modal selain nyali tersebut.
"Padahal bukan siapa-siapa dan hanya punya nyali keberanian dan banyak warga NU yang tertipu," kata Cucun.
Cucun mengingatkan bahwa Cak Imin memiliki hubungan darah langsung dengan pendiri NU. Cucun juga menyebut Cak Imin sudah aktif di NU sejak dalam kandungan karena ibunya juga kader NU.
"Kalau bilang Gus Imin kurang NU beliau sudah NU dari dalam rahim ibunya yang NU," kata Cucun.
Mengenai keorganisasian, Cucun menilai Cak Imin sengaja berbagi tugas dengan kader NU lainnya. Alhasil, kata Cucun terjadi persebaran ada yang aktif di organisasi politik, sosial dan keagamaan.
"Masalah aktif di organisasi Ansor atau PBNU beliau sejak awal sudah berbagi tugas dengan kader yang lain sejak selesai dari Jogja ke Jakarta," kata dia.
Dia menyebut Cak Imin belajar politik langsung dari Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang juga pendiri PKB. Sehingga jejak rekam tersebut, menurut Cucun, membuat Cak Imin mendapat tempat di kalangan NU.
"Dan para masyaikh sangat menghargai dan ta’dzim karena beliau dzurriyah (keturunan) pendiri NU dibanding Nusron yang bukan siapa-siapa," kata Cucun.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-dan Gibran, Nusron Wahid, mengatakan siap bertarung dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) untuk merebut ceruk suara kader Nahdlatul Ulama (NU).
Nusron menilai warga NU sudah cerdas dalam berpolitik termasuk menentukan pilihan pada Pilpres 2024.
"Ya NU, kan, sudah cerdas. Dengan saya menjadi tim di sini, kan, pasti pengikut-pengikut saya pada milih saya, kan," kata Nusron di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (9/11/2023) malam.
Politikus Golkar itu juga meyakini pengikut Habib Luthfi bin Yahya bakal mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
"Apakah kader NU yang ngikut Pak Mahfud lebih banyak atau lebih sedikit dari saya. Apakah pengikut Muhaimin lebih sedikit dari saya. Yang jelas, saya tidak sombong. Di NU paling tertib urutan adalah saya. Saya pernah ketua umum PMII, saya pernah pengurus Ansor, saya pernah pengurus PBNU," jelas Nusron.
Nusron mengatakan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin hanya pernah menjadi Ketua Umum Pergerakan Masyarakat Islam Indonesia (PMII), tetapi belum pernah mengurus GP Ansor dan PBNU.
"Yang namanya Muhaimin hanya pernah jadi ketum PMII, enggak pernah Ansor dan PBNU," ucap Nusron Wahid.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto